JAKARTA (Kastanews.com)- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta penanganan stunting di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat dioptimalkan. Hal itu diungkapkan Muhadjir dalam kunjungan kerjanya di Desa Sumarrang, Kabupaten Polewali Mandar, kemarin.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengecek penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem. Dalam kunjungannya itu, Muhadjir didampingi oleh Pj Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh, Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar, jajaran forkopimda, dan jajaran pejabat Kemenko PMK. Menko PMK mendapatkan laporan bahwa angka stunting di Kabupaten Polewali Mandar masih sangat tinggi.
BerDasarkan data SSGI, Prevalensi stunting tahun 2022 di Kabupaten Polewali Mandar sebesar 39,3%. Prevalensi tersebut di atas rata-rata nasional dan di atas prevalensi Provinsi Sulawesi Barat yaitu 35%.
Dalam kunjungannya di Desa Sumarrang, Muhadjir mengarahkan Kepada Pj Gubernur, Bupati, dan Kepala Desa untuk mengoptimalkan penggunaan dan pemanfaatan dana desa untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Polewali Mandar. Diketahui pada 2023 Kabupaten Polewali mandar memiliki pagu Dana Desa senilai Rp140,14 miliar, dengan total realisasi per 9 September 2023 senilai Rp93,71 miliar.
“Saya minta semua ibu hamil dan yang punya anak bawah 5 tahun harus mendapatkan bantuan gizi tambahan. Bisa diambil dari dana desa bisa dioptimalkan sampai sampai 25 persen juga boleh,” ujar Muhadjir dalam keterangan resminya, Jumat (15/9/2023).
Dalam kesempatan itu, Bupati Polewali Mandar Andi Ibrahim Masdar menargetkan angka stunting di daerahnya untuk tahun depan bisa mengalami penurunan sampai 15 persen. Menko PMK juga meminta supaya diambil langkah khusus untuk menangani angka stunting yang masih sangat tinggi.
Salah satunya, kata Muhadjir, adalah dengan mengadakan program bapak asuh stunting. Muhadjir mengatakan, bila setiap pejabat dan orang yang memiliki kemampuan mengangkat anak asuh stunting, maka penurunan stunting bisa mencapai target.
“Saya minta pejabat di sini untuk bisa menjadi bapak asuh stunting. Saya juga minta 2 orang, 2 anak balita di sini jadi anak asuhan saya. Kalau pejabat di seluruh Kabupaten Polewali Mandar ini semua bisa pejabatnya mau jadi bapak asuh mulai dari pejabat daerah anggota DPRD, kemudian Polri, TNI, saya kira 14 persen bisa tercapai,” ucapnya.
Muhadjir juga mengapresiasi atas kelengkapan berbagai perlengkapan untuk mempercepat penurunan stunting yang ada di Kabupaten Polewali Mandar. Dia mendapatkan laporan bahwa tiap puskesmas sudah punya alat USG untuk mengecek kehamilan dan juga di tiap posyandu sudah ada antropometri dan telah memenuhi syarat. “Karena itu akan saya kawal betul bagaimana supaya nanti di Polewali Mandar ini penanganan stunting dan kemiskinan bisa betul-betul berhasil seperti yang diperintahkan presiden,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga Muhadjir mengecek penyaluran bansos dan kelengkapan BPJS Kesehatan untuk warga kurang mampu. Dia mendapatkan masih ada masyarakat kurang mampu yang belum mendapatkan bansos, dan juga belum mendapatkan bantuan BPJS Kesehatan. Karenanya dia meminta supaya pemkab bisa memberikan perhatian lebih dan bisa memaksimalkan bantuan yang harus diterima masyarakat kurang mampu.
Pada kesempatan sebelumnya, Muhadjir menyempatkan bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Syech Hasan Yamani, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Di kesempatan silaturahmi itu Menko PMK juga memberikan bantuan berupa bantuan sosial dan bantuan Al-Qur’an.
Menko PMK juga mengajak unsur pondok pesantren membantu pemerintah dalam mempercepat penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Polewali Mandar. “Kita mengajak pondok pesantren bisa ikut berpartisipasi untuk menangani masalah stunting dan kemiskinan ekstrem di sini,” pungkasnya.(rah)