UI Jadi Kampus Paling Berkelanjutan di Asia Selama Tiga Tahun Berturut-turut

UI Jadi Kampus Paling Berkelanjutan di Asia Selama Tiga Tahun Berturut-turut

JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Pemeringkatan UI GreenMetric 2025 telah dirilis. Universitas Indonesia (UI) pun mencatat prestasi gemilang dengan menempati peringkat 19 dunia atau naik dari posisi 21 pada tahun sebelumnya. UI berhasil masuk 20 besar terbaik untuk kategori The Most Sustainable Universities di antara 1.745 universitas dari 105 negara.

Capaian ini sekaligus mengukuhkan posisi UI sebagai kampus paling berkelanjutan di Asia selama tiga tahun berturut-turut. Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah menegaskan bahwa capaian ini adalah hasil kerja keras seluruh sivitas akademika UI.

Dalam periode 2025–2029, UI mengusung semangat “Unggul Impactful” yang berfokus bukan hanya pada publikasi ilmiah, melainkan juga hilirisasi riset yang memberikan solusi nyata bagi masalah masyarakat dan lingkungan.

“UI berkomitmen untuk berdampak dengan mengimplementasikan pengetahuan keberlanjutan dalam kehidupan nyata,” ujar Prof. Heri, melalui siaran pers, Rabu (10/12/2025).

UI GreenMetric World University Rankings 2025 menjadi momentum penting yang menegaskan posisi UI bukan sekadar peserta dalam kancah global, melainkan pencipta dan pionir standar keberlanjutan.

Diinisiasi oleh UI sejak 2010, UI GreenMetric telah berkembang menjadi jejaring kampus berkelanjutan terbesar di dunia. Pada edisi kali ini, sebanyak 1.745 universitas dari 105 negara turut serta yang menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya sebanyak 1.477 universitas dari 95 negara.

Ketua UI GreenMetric, Dr. Vishnu Juwono menjelaskan, peningkatan jumlah peserta dalam pemeringkatan ini merupakan cermin nyata kebangkitan dunia. Di berbagai belahan dunia, universitas semakin memandang keberlanjutan sebagai bagian penting dari misi mereka.

“Pencapaian ini menjadi penguat bahwa upaya, inovasi, dan konsistensi yang dijalankan sepanjang tahun telah memberikan kontribusi berarti bagi masa depan berkelanjutan yang kita bangun dari lingkungan kampus,” ujar Dr. Vishnu.

Jangkauan pengaruh standar yang diciptakan UI semakin meluas dengan bergabungnya 10 negara partisipan baru, yaitu Republik Demokratik Kongo, Tanzania, Georgia, Tajikistan, Kamerun, Republik Siprus, Mongolia, Siprus Utara, Republik Dominika, dan Jepang.

Hal ini membuktikan bahwa kerangka penilaian yang disusun UI—berdasarkan 58 indikator di 6 kriteria—telah menjadi rujukan universal bagi institusi pendidikan tinggi di seluruh benua.

Enam indikator dalam pemeringkatan UI GreenMetric meliputi Setting and Infrastructure, Energy and Climate Change, Waste, Water, Transportation, dan Education and Research. Indikator Setting and Infrastructure menilai apakah kampus layak disebut Kampus Hijau melalui ketersediaan ruang hijau, upaya menjaga lingkungan, serta pengembangan energi berkelanjutan.

Sementara itu, indikator Energy and Climate Change melihat penggunaan energi dan sikap universitas terhadap isu perubahan iklim; indikator Waste menilai pengelolaan dan daur ulang limbah; sedangkan indikator Water melihat bagaimana universitas mengurangi penggunaan air, meningkatkan program konservasi, dan melindungi habitat.

Di sisi lain, indikator Transportation berperan penting dalam menurunkan emisi karbon dan tingkat polutan di universitas. Adapun indikator Education and Research mendorong universitas untuk berperan dalam menciptakan generasi muda yang peduli terhadap keberlanjutan.(rah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *