JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Dokter yang aktif di media sosial, dr. Tirta Mandir Hudi memberikan pengumuman mengejutkan di media sosialnya.
Dokter Tirta mengaku sudah menetapkan pilihannya kepada pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dalam pilpres mendatang. Dokter Tirta menyebut, keputusannya memilih Anies berdasarkan riset dan datanya sendiri
Di sisi lain, dia menyadari saat ini pasangan Prabowo-Gibran memiliki elektabilitas tertinggi dalam berbagai survei. “Aku tau paslon no 2 sudah di atas angin di berbagai survey,” tulis dr. Tirta di media sosial X, Minggu (14/1/2024)
Dalam postingannya itu dia menerangkan, riset data yang dilakukannya dengan metode “What If” atau bagaimana salah satu dari tiga Paslon memenangkan Pilpres.
Meski demikian, dia menghargai kolega dan masyarakat yang berbeda pandangan politik dengan dirinya “Aku hargai orng2 yg memilih beliau. Aku juga tau paslon no 3, cukup dikenal di area Jawa Tengah,” katanya.
Satu kata kunci yang menjadi alasannya memilih Anies adalah berharap. “Tapi aku berharap: ‘What if’, ‘Gimana kalo semisal tokoh ini yang menang’. So. Aku memutuskan dukung Pak Anies,” jelasnya.
Dokter Tirta mengatakan akan memberikan alasan secara rinci mengapa dirinya akhirnya melabuhkan dukungan terhadap Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar melalui sebuah video yang akan dia unggah.
Elektabilitas Anies Semakin Mendekati Prabowo
Lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO) periode 1-7 Januari 2024 merilis sigi elektabilitas masing-masing pasangan calon (paslon) yang akan tampil di Pilpres 2024. Capres nomor urut 1, Anies Baswedan semakin memperlihatkan sebagai pesaing terberat paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto setelah meraih 34,5 persen.
Peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof Firman Noor mengatakan hasil itu adalah buah dari kerja keras tim sukses Anies. “Strategi berpasangan dengan Muhaimin Iskandar membuktikan diversifikasi pendukung. Terlihat ada tambahan dukungan dari kelompok yang selama ini bukan pendukung tradisional Anies,” ujar Firman, Rabu (10/1).
Firman melihat ceritanya kemungkinan bakal berbeda jika Anies tidak memilih Gus Imin. Firman sepakat dengan tesis yang mengatakan Gus Imin akan banyak membawa manfaat secara politis bagi Anies.
Faktor lain naiknya elektabilitas Anies menurut peneliti ini disebabkan sentimen negatif baik terhadap Prabowo maupun pendukung Jokowi. “Meskipun sama-sama pendukung Prabowo tapi kita lihat dukungan dua tokoh lawas yang sudah malang melintang di dunia politik tidak cukup bisa menghentikan popularitas Anies,” katanya.
Firman menjelaskan kubu Prabowo harus benar-benar memperhatikan tren kenaikan elektabilitas Anies. Dalam hal ini bekas Danjen Kopassus itu terlihat tidak bisa mendominasi seperti yang diharapkan.
Faktor lain turunnya elektabilitas anak begawan ekonomi Soemitro Djojohadikusumo adalah sentimen negatif kepada PDI-P.
Strategi Anies menggunakan platform media sosial seperti TikTok dan X menurut Firman sudah tepat. Pendekatan ini kata dia diterima dengan positif milenial atau Generasi Z. Hal ini kata dia adalah kesukaan anak muda terhadap ‘abah online’.
Hasil survei IPO memperlihatkan elektabilitas pasangan Prabowo Subanto-Gibran Rakabuming Raka masih bertahan di posisi pertama (42,3 persen ). Dia diikuti duet Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (34,5 persen ) dan Ganjar-Mahfud (21,5 persen ).
Anies Bersyukur Makin Hari Banyak yang Ikut Arus Perubahan
Anies Baswedan mengapresiasi semakin hari gaung perubahan makin diterima banyak pihak. Dia mengomentari pernyataan paslon nomor urut 03, Ganjar Pranowo yang mengatakan soal isu perubahan.
Ganjar mengatakan hal itu dalam Ultah PDI-P di Sekolah Politik PDI-P, Lenteng Agung, Rabu (10/1). Anies menanggapi pernyataan Ganjar dengan sumringah. “KIta bersyukur bahwa makin hari makin banyak yang ikut pada arus perubahan,” ujar Anies usai berziarah ke Makam Papan Tinggi, Desa Penanggahan, Kecamatan Barus Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, Jumat (12/1).(rah)