TikToker 10 Juta Penonton Ditangkap karena Hasut Pelajar Ikut Demo yang Berujung Kericuhan

TikToker 10 Juta Penonton Ditangkap karena Hasut Pelajar Ikut Demo yang Berujung Kericuhan

JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Polda Metro Jaya menangkap TikToker Figha Lesmana atas dugaan konten provokatif yang mengajak pelajar turun ke jalan dalam aksi demonstrasi yang berujung ricuh di Jakarta, beberapa waktu lalu. Unggahan Figha tersebut sudah ditonton hingga 10 juta kali.

“FL (admin akun T @FG) berperan dengan live medsos mengajak pelajar untuk turun pada 25 Agustus 2025,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Kamis (4/9/2025).

Dalam kontennya, dia tak hanya menyerukan pelajar SMK dan mahasiswa turun aksi, tetapi juga menyeret influencer agar ikut bersuara. Bahkan, dia lantang menyuarakan pembubaran DPR dan desakan agar Menteri Keuangan Sri Mulyani turun.

Selain Figha, polisi juga menangkap 5 tersangka baru lainnya. Dengan tambahan ini, total ada 43 orang yang kini berstatus tersangka. Dari jumlah itu, 42 orang dewasa dan satu di antaranya masih anak di bawah umur.

Ade Ary memastikan Polda Metro tak berhenti di level eksekutor lapangan. Pihaknya tengah memburu aktor utama yang diduga kuat menjadi otak kerusuhan. “Kami berkomitmen mengungkap aktor penggerak utama di balik kerusuhan,” katanya.

Sementara, Polda Metro Jaya mempertimbangkan untuk memberlakukan restorative justice terhadap kasus yang menyeret Direktur Lokataru Foundation Delpedro Marhaen. Diketahui, Delpedro terseret kasus dugaan penghasutan pelajar untuk ikut aksi demonstrasi yang berujung kericuhan di Jakarta.

Wadirreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Putu Kholis mengaku sudah mendengar seruan dari masyarakat untuk membebaskan Delpedro. Dia memahami hal tersebut sebagai bentuk kebebasan berekspresi dan pemikiran yang ada di masyarakat.

“Kami ikuti, kami tidak tutup mata, tutup telinga. Lalu, masukan agar penyelesaian masalah ini diselesaikan dengan skema restoratif Justice tentunya menjadi pertimbangan juga oleh penyidik,” ujar Putu Kholis dalam konferensi persnya, Kamis (4/9/2025).

Namun, saat ini pihaknya masih fokus melengkapi bukti dan mengembangkan kasus ini ke aktor-aktor lainnya.(rah)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *