Tertinggi PDIP tapi Perindo-PPP-PSI Tak Lolos ke Parlemen

Tertinggi PDIP tapi Perindo-PPP-PSI Tak Lolos ke Parlemen

JAKARTA (Kastanews.com): Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan hasil survei yang menyatakan PPP, Perindo dan PSI tidak lolos ke Senayan. PPP hanya memperolah 2,4 persen, Perindo 1,9 persen dan PSI hanya 0,8 persen. Sedangkan PDIP dengan elektabilitas tertinggi dengan elektabilitas 26 persen.

PDIP unggul sekitar 14 persen dari Gerindra yang menempati posisi kedua dengan elektabilitas 12,6 persen. Lalu, disusul Partai Golkar di posisi ketiga dengan elektabilitas 9,2 persen.

“Paling tinggi. Dan di grafiknya PDIP stand-out sendiri. Paling panjang grafiknya,” kata peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Hendro Prasetyo, Sabtu (30/9).

Selanjutnya, survei mencatat PKB di posisi keempat dengan perolehan 7,5 persen. Sementara PKS memperoleh elektabilitas 5,2 persen bertengger di posisi kelima dan Demokrat di posisi keenam dengan 5,1 persen.

Kemudian, NasDem meraih elektabilitas 4,5 persen di posisi ketujuh. PAN menyusul dengan memperoleh 4,5 persen. Delapan parpol tersebut diprediksi oleh hasil survei Indikator Politik akan lolos ke Parlemen.

“PAN ini kecenderungan naiknya sejak Juni, karena dari 2,5 persen di bulan Juni, sekarang 4,5 persen. Diantara partai yang ada, PAN agak berbeda kenaikannya. Menarik bagi PAN karena kenaikannya tinggi,” kata Hendro.

Kemudian di kategori partai papan bawah, setelah PPP, Perindo dan PSI di posisi kesembilan, kesepuluh dan kesebelas, disusul Partai Hanura dan Partai Garuda sama-sama meraih 0,3 persen. Sedangkan Partai Gelora hanya memeroleh 0,2 persen, PBB dan Partai Buruh meraih 0,1 persen. Lalu Partai Ummat dan PKN berada di posisi paling buncit dengan 0 persen sedangkan responden yang belum menjawab sebesar 19 persen.

Survei Indikator Politik melibatkan 1.200 responden di seluruh provinsi Indonesia. Namun, survei ini melakukan over-sampel di 10 Provinsi yakni Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten masing-masing menjadi 400 responden. Sedangkan di Sumatera Selatan dan Lampung ada penambahan masing-masing menjadi 350 responden, Jambi dan Bangka Belitung masing-masing menjadi 300 responden. Sehingga total sampel sebanyak 4.090 responden.

Survei ini digelar dengan wawancara tatap muka sepanjang 25 Agustus-3 September 2023. Margin of error +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.(rls/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *