Terbebani CicIlan Rp22,3 Juta Setiap Bulan, Nunung Sebut Saldo Rekening Sering Sisa Rp100 Ribu

Terbebani CicIlan Rp22,3 Juta Setiap Bulan, Nunung Sebut Saldo Rekening Sering Sisa Rp100 Ribu

JAKARTA (Kastanews.com)- Nunung mengaku telah menggadaikan sertifikat rumah yang dimilikinya di Solo, Jawa Tengah, serta BPKB mobilnya ke bank.

Keputusan ini diambil dengan konsekuensi yang cukup berat, yakni harus membayar cicilan dalam jumlah yang besar setiap bulan, yaitu sekitar Rp22,3 juta. Nunung mengatakan bahwa satu-satunya rumah miliknya di Solo kini sertifikatnya berada di bank.

Selain itu, BPKB mobilnya juga ikut dijadikan jaminan. Rincian cicilan yang harus ia tanggung setiap bulan terdiri dari Rp15,3 juta untuk sertifikat rumah dan Rp7 juta untuk BPKB mobil.

“Rumah tinggal satu di Solo. Itu aja sertifikatnya ada di bank. Iya (digadaikan), gadaikan. Setiap bulan saya harus bayar Rp15,3 juta, terus BPKB mobil masuk di bank. Tiap bulan saya harus bayar Rp7 juta,” kata Nunung dikutip dari kanal YouTube Deddy Corbuzier, Senin (10/3/2025).

Selain cicilan tersebut, anggota grup lawak Srimulat itu juga mengungkapkan bahwa dirinya masih harus menanggung biaya kebutuhan rumah tangga lainnya. Termasuk pembayaran listrik yang cukup besar karena hampir semua fasilitas di rumahnya menggunakan AC.

Dengan kondisi tersebut, artis 61 tahun itu pun semakin terbebani. Terutama karena keluarganya masih tinggal di rumah tersebut di Solo. Sementara dirinya harus bekerja di Jakarta untuk mengirim uang guna memenuhi kebutuhan mereka.

“Terus saya masih harus bayar listrik. Padahal di rumah saya itu kan fasilitas semua pakai AC kamar,” jelasnya.

“Mas kalau tak stop, mereka mau gimana? Tinggal di rumah saya di Solo (Keluarga). Iya (kerja di Jakarta untuk kirim uang ke Solo,” tambahnya.

Lebih lanjut, istri Iyan Sambiran itu juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, saldo di rekeningnya bahkan hanya tersisa Rp100 ribu akibat besarnya pengeluaran yang harus ia tanggung setiap bulan.

Kondisi keuangan yang sulit ini membuatnya harus bekerja keras demi memenuhi kewajiban pembayaran cicilan dan kebutuhan keluarga. “Beberapa bulan ini di rekening saya cuma ada Rp100 ribu. Sering, sering banget. Karena saya tiap bulan kan harus bayar di bank, bayar sertifikat, harus bayar BPKB. Harus bayar,” tandasnya.(rah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *