Syamsul Luthfi Tegaskan UMKM Paling Tangguh di Tengah Ancaman Resesi

Syamsul Luthfi Tegaskan UMKM Paling Tangguh di Tengah Ancaman Resesi

SELONG (Kastanews.com): Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Syamsul Luthfi menegaskan, para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki jiwa tangguh dalam menghadapi ancaman resesi ekonomi tahun 2023.  Dalam diri pelaku UMKM, ujarnya, ada jiwa kemandirian, gotong royong dan relasi yang kuat. Kekuatan dan semangat pelaku UMKM ini harus terus dijaga dengan cara membeli produk UMKM.

“Gerakan bangga dengan produk dalam negeri harus terus kita gaungkan, karena dengan begitu kita bisa membangkitkan ekonomi nasional,” tegas anggota Komisi VI DPR RI Syamsul Luthfi saat melakukan sosialisasi cinta produk dalam negeri di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (10/3).

Menurut Syamsul, dengan cinta produk dalam negeri, maka pelaku usaha bisa menjadi benteng pertahanan ekonomi ketika ekonomi dunia krisis. Terlebih, tambah Syamsul, Indonesia pada 2023 sudah masuk tahun politik. Situasi politik akan berimbas pada ekonomi dan keamanan nasional. Karenanya cukup reaslistis strategi pemerintah mencanangkan pertumbuhan ekonomi 5,1 persen, karena tidak mungkin lebih dari 5,21 seperti tahun 2022 lalu.

“Harus dipahami bahwa tahun politik juga akan berdampak pada kebijakan dan kondisi ekonomi masyarakat. Pemerintah dalam hal ini harus pandai menggunakan anggaran. Misalnya sektor perdagangan perlu dipikirkan revitalisasi pasar tradisional,” papar Syamsul.

Legislator NasDem dari Dapil NTB II (Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara, dan Kota Mataram) itu juga menuturkan, pasar tradisional jelas kontribusinya dalam menjaga ekonomi lokal.
“Misalnya di Kabupaten Lombok Timur, keberadaan pasar tradisional harus jadi perhatian. Penduduk Lotim yang terbesar di NTB akan berpengaruh terhadap ekonomi NTB, baik secara makro maupun mikro,” jelas Syamsul.

Dia juga mengatakan, pelaku usaha kelas UMKM sampai atas banyak tumbuh subur di Lotim, kendati tak banyak sentuhan pemerintah daerah tentang ekonomi masyarakat.

“Masyarakat Lotim adalah para pekerja keras. Mereka tahan banting. Bahkan pedagang dari Lotim pun banyak berjualan ke luar daerahnya,” ucap Wakil Bupati Lotim ini.

Diterangkan Syamsul, menggerakkan pelaku UMKM untuk membuat produk berdaya saing menjadi penting. Jika tidak demikian, maka produk UMKM akan ketinggalan.

“Ketika sudah bisa bersaing, maka akan bisa masuk ke ritel-ritel modern. Hanya saja, syarat masuk ritel modern ini cukup berat,” pungkasnya. (RO/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *