JAKARTA (Kastanews.com): Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan tidak ingin generasi bangsa Indonesia ke depan menjadi generasi yang pragmatis, yang hanya berpikir untuk kepentingan jangka pendek.
Melihat situasi demokrasi di Indonesia, Surya juga mengajak masyarakat untuk ikut memikirkan nasib masa depan. Jangan sampai bangsa Indonesia takut dan enggan untuk membangun mimpi yang besar.
“Di tengah-tengah perjalanan kebangsaan kita kali ini, satu realisme kehidupan yang kita miliki saat ini dari apa yang saya pahami, satu kesedihan yang saya harus nyatakan. Seakan-akan kita sudah tidak mampu lagi untuk membangun impian besar dalam strategi perspektif jangka panjang,” kata Surya dalam diskusi tentang ‘Masa Depan Demokrasi Indonesia Pasca-Pemilu 2024’ di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (8/3).
Ia menyebut, apabila melihat Indonesia dalam beberapa tahun ke depan seakan upaya mewujudkan impian itu sulit dicapai. Hal ini tak lepas dari kepentingan-kepentingan sesaat yang menjadi rebutan para segelintir elite.
“Melihat Indonesia lima tahun, 25 tahun, 100 tahun ke depan, kondisi memaksa kita seakan-akan itu merupakan suatu impian yang nihil untuk dapat kita wujudkan. Kita dipaksa pada kepentingan-kepentingan sesaat. Pada kepentingan jangka pendek yang serba pragmatis. Ini tentu bukan yang kita inginkan,” ungkapnya.
Diketahui, Surya Paloh bersama beberapa petinggi Partai NasDem menggelar kuliah atau diskusi bersama terkait masa depan demokrasi di Indonesia pascapemilu 2024. Kuliah itu sengaja digelar NasDem untuk memperkuat pengetahuan dan menambah perspektif baru mengenai masa depan demokrasi di tengah huru-hara politik akhir-akhir ini. (red/*)