KASTANEWS.COM, Jakarta: Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh menerima kunjungan 17 Profesor dari sejumlah universitas di Yogyakarta di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/8). Para Guru Besar itu berasal dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Muhammadiyah Yogyakarya (UMY), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Indonesia (UII), dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga.
Turut hadir mendampingi Surya Paloh adalah Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, Sekjen Partai NasDem, Johnny G. Plate, anggota Majelis Tinggi Partai NasDem, Lestari Moerdijat, dan Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP NasDem, Prananda Surya Paloh.
Hadir pula Ketua Mahkamah Partai NasDem, Saur Hutabarat, Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Sumatra 2 (Sumbar, Kepri, Riau, Bengkulu) DPP NasDem, Willy Aditya, dan Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPP NasDem, H Charles Meikyansah, serta sejumlah anggota Fraksi Partai NasDem DPR RI dan fungsionaris DPP NasDem.
Dimoderatori Willy Aditya, acara diisi dengan silaturahmi serta diskusi hangat saling bertukar gagasan seputar masa depan bangsa Indonesia.
Belasan Profesor yang hadir diperkenalkan Guru Besar UGM, Prof Dr M Baiquni, MA yang diikuti para profesor berbagai bidang mulai dari Kimia dan Sains, Ketahanan Nasional, Kesusastraan Melayu, Geografi dan Lingkungan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Gizi dan Olahraga, Pendidikan Sejarah, hingga Tafsir Al-Quran.
Dalam sambutannya, Surya Paloh menyampaikan kegembiraannya dapat menerima kunjungan kehormatan dari para Guru Besar yang berasal dari Yogyakarta dalam rangka bersilaturahmi dan bertukar gagasan mengawal masa depan Indonesia.
“Ini satu kehormatan bagi institusi partai politik khususnya Partai NasDem yang pada hari ini, hari baik ini, kita mendapatkan kunjungan kehormatan dari para akademisi, para intelektual, dan para guru bangsa sesungguhnya. Saya berterimakasih untuk itu semua,” kata Surya.
Surya juga menekankan pentingnya peran dari institusi partai politik dalam menentukan arah pembangunan bangsa Indonesia ke depan.
Ditegaskan Surya, NasDem tidak hanya ingin mengikuti proses pemilu, melainkan ingin bersama-sama mengisi ruh dan jiwa karakter bangsa sesuai dengan cita-cita para pendiri bangsa.
Salah satu yang menjadi fokus Surya bersama NasDem adalah mengawal sebaik mungkin pembangunan moral dan sumber daya manusia yang unggul di tengah kemajuan teknologi dan modernisasi.
Untuk itu, Surya mengajak para guru besar untuk bersama-sama membumikan gerakan budaya malu jika bertindak di luar koridor nilai-nilai bangsa Indonesia.
Surya kemudian menekankan restorasi yang diusung NasDem merupakan bagian dalam memperkuat semua yang telah dimiliki bangsa Indonesia, mulai dari adat istiadat, seni, budaya, termasuk kearifan lokal.
“Para guru besar inilah tumpuan harapan ‘last sources’ yang kita miliki di negeri ini untuk membangun kembali, merekonstruksi ulang Indonesia dalam pembangunan manusia yang sesungguhnya,” tandas Surya.
Baiquni mengatakan, kekuatan dari kebersamaan dalam keragaman merupakan kunci bagi kepemimpinan Indonesia di masa depan.
Pihaknya bersama forum Indonesia Emas 2045 yang diisi para akademisi dan guru-guru besar juga terus menerus berupaya menggali masa depan Indonesia yang panjang.
“Kita bisa bersama-sama membangun gelombang semangat hidup masyarakat Indonesia untuk mencapai kesejahteraannya. Tentu ini memerlukan pemikiran memerlukan pengorganisasian dan juga memerlukan pergerakan yang memungkinan segenap elemen bangsa bisa berperan serta,” kata Guru Besar UGM itu.
Para Guru Besar, lanjut dia juga menyampaikan harapan-harapan dan bertukar pikiran kepada Partai NasDem untuk bisa mengambil peran yang lebih untuk membangun gerakan dan gelombang dengan satu gagasan yang berbasis riset dan knowledge to elevate dalam sebuah perbaikan restorasi Indonesia di masa depan.
“Dari silaturahmi ini ada satu gagasan yang luar biasa bahwa menyatukan keragaman dan pemikiran maupun juga praktik pembangunan ini perlu adanya satu kepemimpinan dan kita mendorong satu kepemimpinan yang kolektif partisipatoris dan juga kepemimpinan transformatif yang mampu membawa bangsa ini yang sangat beragam ini kepada satu kekuatan bersama,” kata dia.
Dalam pertemuan itu juga para Guru Besar menyampaikan hasil penelitian berupa sejumlah buku kepada Ketua Umum NasDem Surya Paloh, kemudian juga cinderamata berupa lukisan yang terinspirasi dari sosok dan kiprah Surya Paloh dalam mewarnai kancah perpolitikan Indonesia.
Melalui diskusi tersebut juga akan ada tindak lanjut pertemuan-pertemuan silaturahmi, sarasehan dan juga FGD untuk menghasilkan gagasan yang penting bagi pembangunan bangsa Indonesia ke depan, tidak hanya dalam periode pendek tetapi sampai 2045 Indonesia Emas. (wayram/dis/*)