JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Penjualan mobil nasional melesat naik sepanjang Oktober 2025 dibanding bulan sebelumnya. Hal ini menjadi pertanda stabilnya ekonomi Indonesia membuat masyarakat kelas menengah tidak lagi menahan belanja mereka.
Selama bulan Oktober, penjualan mobil tercatat mendekati 75 ribuan unit. Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) penjualan mobil secara wholesales meningkat 19,2%, sedangkan retail tumbuh 17,2%.
Penjualan mobil nasional secara wholesales pada bulan Oktober 2025 tercatat 74.020 unit. Sementara pada periode yang sama, penjualan mobil Astra secara wholesales naik 4% menjadi 34.888 unit dibandingkan bulan sebelumnya.
“Seiring dengan stabilitas ekonomi yang terjaga dan aktivitas pasar yang mulai menunjukkan peningkatan menjelang akhir tahun, kami berharap kondisi ini dapat mendukung perkembangan industri otomotif ke depan,” ujar Head of Corporate Communications Astra, Windy Riswantyo.
“Konsistensi kami dalam menghadirkan teknologi yang relevan serta layanan purna jual yang unggul menjadi kunci untuk terus menjaga posisi Astra sekaligus mendorong pertumbuhan pasar yang berkelanjutan,” paparnya.
Ekonomi Tumbuh
Di tengah dinamika perdagangan internasional, ekonomi Indonesia tangguh dan tetap mencatat pertumbuhan yang solid. Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh sebesar 5,04% (y-on-y) pada triwulan-III 2025, lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 4,95%.
Sebagai pembanding, ekonomi sejumlah negara tetangga juga mengalami pertumbuhan di tengah tekanan perdagangan internasional, di antaranya Vietnam 8,2%, China 4,8%, Malaysia 5,2%, dan Singapura 2,9%.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode ini salah satunya didorong oleh konsumsi masyarakat yang tetap terjaga,” ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud.
Indeks Pembangunan Manusia Meningkat Indikator yang dirilis oleh BPS adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM mengukur sejauh mana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam aspek ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
Semakin tinggi nilai IPM, semakin baik kualitas hidup di suatu wilayah. IPM Indonesia pada tahun 2025 capai 75,90, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 75,02. Dengan capaian tahun ini, Indonesia tetap berada dalam kategori pembangunan manusia tinggi.
Salah satu indikatornya yakni pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan naik dari Rp12,3 juta pada tahun lalu menjadi Rp12,8 juta pada tahun ini.
”Pengeluaran riil per kapita per tahun yang telah disesuaikan adalah rata-rata konsumsi penduduk per tahun yang dihitung berdasarkan harga konstan tahun 2012 dengan wilayah rujukan Jakarta Selatan. Angka ini juga telah disesuaikan dengan tingkat inflasi dan daya beli paritas”, jelas Edy.
Secara spasial, 3 (tiga) provinsi mencatat IPM tertinggi yaitu DKI Jakarta (85,05), DI Yogyakarta (82,48), dan Kepulauan Riau (80,53). Ketiga provinsi tersebut berada pada kategori tinggi.
Sedangkan IPM terendah yaitu Provinsi Papua Pegunungan sebesar 54,91. BPS juga mencatat bahwa Provinsi Jawa Barat mencatat kenaikan IPM tertinggi yaitu sebesar 0,98 poin.(rah)
