PONOROGO (Kastanews.com): Masyarakat dua desa di wilayah paling ujung selatan Kabupaten Ponorogo, Kecamatan Ngrayun, Jawa Timur kini patut berbahagia lantaran telah dibangun jembatan gantung yang menghubungkan dua desa yang selama ini terisolasi.
Sebelumnya, meski bersebelahan, Desa Wonodadi dan Desa Gedangan tak memiliki akses jalan penghubung. Medan pegunungan terjal dan dipisahkan oleh Sungai Genting yang terbilang besar, menjadi alasan kedua desa belum terkoneksi oleh jembatan. Jalan darat dari Gedangan menuju Wonodadi atau sebaliknya selama ini harus ditempuh sekitar satu jam perjalanan.
Anggota Komisi V DPR-RI dari Fraksi Partai NasDem, Hj Sri Wahyuni, yang juga warga Ponorogo, terpanggil untuk membantu sesuai permintaan dari warga dan aparat pemerintahan kedua desa.
Permintaan warga itu ditindaklanjuti oleh Sri Wahyuni ke Kementerian PUPR dan langsung dilaksanakan oleh Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali.
“Sesuai dengan hasil survei dan uji teknis, usulan itu dinyatakan layak pada akhir 2022, pembangunan jembatan gantung itu dimulai pada Juni 2023, dan selesai pada Desember 2023 lalu,” urai Sri Wahyuni melalui keterangannya, Kamis (11/1).
Miskun, salah seorang warga Desa Wonodadi yang ikut terlibat menjadi pekerja proyek pembangunan jembatan gantung, mengaku senang dengan terbangunnya infrastruktur megah di desanya.
“Alhamdulillah, berkat Bu Sri Wahyuni desa kami sekarang punya jembatan yang bagus sekali. Insyaallah akan sangat bermanfaat untuk aktivitas masyarakat kami ke depannya,” ungkapnya.
Jembatan gantung yang dibangun dengan total anggaran lebih dari Rp6 miliar itu membentang sepanjang 80 meter dengan ketinggian sekitar 10 meter di atas permukaan air normal Sungai Genting. Berjarak lebih dari 40 km dari pusat Kabupaten Ponorogo, jembatan gantung Gedangan-Wonodadi pun menyuguhkan pemandangan alam yang memukau.
“Jembatan itu tidak hanya memberi manfaat kepada masyarakat kedua desa, tetapi diharapkan dapat meningkatkan mobilitas dan aktivitas sosial-ekonomi masyarakat sekitarnya hingga ke wilayah kabupaten tetangga seperti Trenggalek dan Pacitan,” pungkas Sri Wahyuni yang kembali maju sebagai calon anggota legislatif DPR RI dari Dapil Jawa Timur VII (Ponorogo, Magetan, Pacitan, Trenggalek, dan Ngawi). (nurhadi/*)