PONOROGO (Kastanews.com)- Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Sri Wahyuni menegaskan, kesetaraan gender dimulai dari kesadaran perempuan untuk menempatkan diri seiring atau sejajar dengan kaum pria.
Sri Wahyuni menyampaikan itu saat menjadi pembicara di Talkshow ‘Perempuan & Equal Democracy’ yang digelar Korp Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Putri, di Kampus Institut Agama Islam Sunan Giri (Insuri) Ponorogo, Jatim, Kamis (27/10).
“Seandainya perempuan menjadi sukses dalam karir, jangan meremehkan atau merasa lebih hebat dari suami. Pun jika suami menjadi orang yang sukses, maka istri harus mampu menjadi pendamping yang baik, bukan di belakang,” ujar Sri.
Legislator NasDem itu mengatakan ia belajar dari sang suami, Ipong Muchlissoni, tentang politik dan kesetaraan gender.
“Beliau sering menulis status ‘jadilah istri sebagai pendamping, bukan di belakang apalagi di depan’. Ini saya praktikkan. Alhamdulillah saya bisa belajar dan tidak disangka sekarang saya menjadi anggota DPR RI,” ujar anggota Komisi V DPR itu.
Menurut Sri Wahyuni, politik adalah seni mengajak seseorang untuk mencapai tujuan. Ia pun mengajak para perempuan muda untuk tidak takut terjun ke dunia politik.
“Politik itu tidak kotor, yang bikin kotor adalah oknum. Tergantung kita menempatkan diri dan menjaga diri. Jangan takut berpolitik,” tandas Legislator NasDem dari Dapil Jawa Timur VII (Ponorogo, Magetan, Pacitan, Trenggalek, dan Ngawi) itu.(RO/dis/*)