SORONG (Kastanews.com): Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Rico Sia meresmikan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Sorong, Papua Barat Daya, Kamis (23/2).
Peresmian tersebut dilakukan bersama Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Hendra Iswahyudi.
Rico Sia mengatakan, pada 2023 telah dicanangkan pembangunan sebanyak 500 titik PJU-TS di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.
“Pembangunan 500 titik PJU-TS di Papua Barat dan Papua Barat Daya akan dilakukan secara bertahap. Di Papua Barat Daya akan dibangun 350 titik dan Papua Barat sekitar 150 titik,” rincinya.
Legislator NasDem dari Dapil Papua Barat itu menambahkan, Komisi VII DPR, Kementerian ESDM dan PLN akan terus membangun wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya, sehingga apa yang dicita-citakan Presiden Jokowi agar Indonesia terang bisa tercapai.
“Pembangunan PJU-TS untuk menjangkau daerah-daerah yang masih gelap. Pembangunan PJU-TS dilakukan berdasarkan aspirasi yang masuk dari daerah-daerah yang membutuhkan, lalu kami bicara dengan mitra kami termasuk dari PLN dan Kementerian ESDM,” tegasnya.
Pada kesempatan tersebut salah satu penerima PLTS Atap yakni Masjid Al-Ishlah yang diwakili Langgeng, menyampaikan apresiasi dan berterima kasih kepada Rico Sia.
“Kami tentu sangat berterima kasih kepadan Bapak Rico Sia dalam memperjuangkan penerangan di Sorong ini. Hanya saja Pak Rico, mohon maaf, jika PLTS Atap ini agar tetap berfungsi di malam hari, maka butuhkan baterai penyimpanan,” kata Langgeng, pengurus Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Al Ishlah saat menyampaikan aspirasinya.
Langgeng menjelaskan, PLTS Atap yang diberikan tidak disertai baterai penyimpanan. Hal itu menyebabkan PLTS Atap hanya bisa maksimal digunakan saat siang hari, namun tidak pada malam hari.
“Sedikit kekurangan tentang PLTS Atap yang diterima ini adalah tidak disertai baterai penyimpanan,” kata Langgeng
Setelah mendengar keluhan tersebut, Rico Sia langsung merespons aspirasi warga tersebut. “Berapa biaya untuk pengadaan baterai penyimpanannya?,” tanya Rico
“Sekitar Rp40 juta,” ujar Langgeng.
Rico Sia langsung meminta Langgeng untuk menyiapkan rekening saat itu juga. Kemudian Rico Sia memanggil Langgeng ke atas panggung dan saat itu juga mentransfer Rp40 juta.
Peristiwa itu disaksikan mitra kerja Komisi VII DPR RI, mulai dari pejabat EBTKE ESDM serta ratusan peserta serta undangan dan pejabat daerah lainnya.
“Saya merasa terpanggil. Apa yang kami buat ini bukan untuk mencari popularitas, tapi dengan niat baik, maka Tuhan yang akan menyanggupi,” pungkas Rico.(sonia/*)