SMAR Bagi Dividen Tunai Rp273 Miliar

SMAR Bagi Dividen Tunai Rp273 Miliar

Jakarta (Kastanews.com)- Para pemegang saham PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk atau SMART (SMAR) menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp273 miliar.

Demikian keputusan RUPS Tahunan Perseroan yang diselenggarakan hari ini (5/6) di Plaza Sinar Mas Land.

“Pemegang saham perseroan menyetujui untuk membagikan dividen tunai sebesar Rp95 per saham atau sejumlah Rp273 miliar, berkisar 30 persen dari laba bersih perseroan tahun 2023,” ungkap Wakil Direktur Utama sekaligus Corporate Secretary SMART, Jimmy Pramono dalam keterangan resminya, Jakarta, Rabu (5/6).

Dia menjelaskan, penurunan harga jual CPO di 2023, sebagian dikompensasi oleh pencapaian rekor volume penjualan sebesar 5,5 juta ton, hingga menghasilkan penjualan bersih sebesar Rp67 triliun di 2023.

Strategi perseroan yang berfokus pada optimalisasi nilai di sepanjang rantai operasional mendukung pencapaian EBITDA sebesar Rp3,8 triliun dan laba bersih sebesar Rp918 miliar.

“Kami bersyukur SMART mencatatkan kinerja yang baik di tengah kondisi pasar yang berfluktuasi. Menghadapi situasi yang dinamis ini, Perseroan tetap fleksibel dan mempertahankan fokus dalam mengoptimalkan nilai di sepanjang rantai bisnis,” jelas Jimmy.

“Inovasi dan penerapan kemajuan teknologi yang pesat, menjadikan Perseroan tangkas dan tangguh. Keterampilan ini sangat diperlukan mengingat permintaan pasar dan tantangan industri yang juga berubah dengan cepat,” sambungnya.

Fokus strategi perseroan adalah meremajakan kebun melalui upaya penanaman kembali dan penerapan mekanisasi secara intensif guna mempertahankan keunggulan atas produktivitas dan biaya. Inisiatif lainnya adalah mengembangkan bisnis bernilai tambah secara strategis.

Perseroan terus memperluas portofolio produknya guna memenuhi permintaan pelanggan yang senantiasa berkembang.

Sekadar informasi, saham SMAR ditutup melemah 0,27 persen ke harga Rp3.650 per saham pada perdagangan hari ini. Nilai transaksi saham emiten perkebunan kelapa sawit itu tercatat Rp122,17 juta dengan volume 32,90 ribu saham dan frekuensi sebanyak 64 kali, berdasarkan data RTI Business. (rah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *