JAKARTA (Kastanews.com)- Akademisi Rocky Gerung mencurigai adanya upaya melemahkan gerakan mahasiswa dengan isu pelecehan seksual yang dialamatkan kepada Melki Sedek Huang.
Akibat isu itu, Melki dicopot dari jabatan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI). Hal ini disampaikan Rocky Gerung dalam wawancara dengan jurnalis senior Hersubeno Arief yang ditayangkan di kanal YouTube, Rocky Gerung Official, Rabu (20/12/2023).
Rocky mengapresiasi sikap Melki atas tuduhan yang ditujukan kepadanya. “Kendati dia tidak tahu siapa yang melaporkan tetapi ada etik, begitu ada laporan dari mana pun, oleh siapa pun, tetapi harus dianggap untuk proteksi perempuan, maka tindakan pertama adalah mengundurkan diri atau diberhentikan, atau mengakui akan ada proses hukum. Nah untuk pembuktiannya nanti di pengadilan,” kata Rokcy Gerung.
Namun di luar isu tersebut, Rocky melihat ada tindakan untuk mengintai tokoh-tokoh gerakan mahasiswa, termasuk Ketua BEM. Ada orang yang sengaja dipasang di sekitar mahasiwa untuk mengamati. Seperti halnya di Yogyakarta, kata Rocky.
Ketika dipasang baliho Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai alumnus paling memalukan, tidak berapa lama diganti dengan Presiden Jokowi alumi paling membanggakan. “Jadi hal yang biasa menjelang Pilpres, disebarlah aparat negara untuk mengintai aktivis mahasiswa, dan mungkin juga aktivis partai. Tapi gerakan mahasiswa mereka menganggap moral force. Karena itu diintai untuk melemahkan moral force-nya dengan kasus-kasus seperti ini,” katanya.
Rocky menegaskan, jika isu pelecehan seksual terbukti secara hukum, maka sudah sepantasnya ia mendorong Melki untuk dipenjara. Namun jika tidak terbukti, Rocky melihat Melki dijadikan pengukur gerakan mahasiswa, apakah bertumbuh atau tidak jika dipolisikan atau ketika dugaan pelecehan itu tersebar ke mana-mana.
“Tindakan ini tentu untuk melemahkan gerakan mahasiswa. Tapi saya kira tidak akan berpengaruh pada gerakan mahasiswa. Secara organisasi akan terus menuntut perubahan,” katanya.
Mantan dosen filsafat UI ini menduga ada kekuasaan yang ingin menghalangi gerakan mahasiswa yang semakin dinamis. Rocky melihat gerakan mahasiswa sudah menjadi faktor untuk perubahan politik karena itu harus dihalangi, terutama dengan isu moral.
“Jadi kita waspadai aktivitas negara yang mengintai teman-teman mahasiswa. Nah itu pentingnya kehati-hatian dan konsolidasi agar tidak terpengaruh, terprovokasi, lalu terbelah oleh kekuatan negara. Negara selalu punya cara untuk melemahkan mahasiswa,” katanya.
Sementara itu, dalam keterangan tertulis, Selasa (19/12/2023), Melki Sedek Huang menegaskan tidak pernah melakukan pelecehan seksual seperti yang dituduhkan kepadanya. Ia juga mengaku belum menerima surat pemanggilan atau penjelasan dari pihak-pihak terkait. “Bahkan saya belum mengetahui kronologi dan yang melaporkan,” katanya.
Menurut Melki, penonaktifan dirinya merupakan prosedur resmi dalam penanganan kasus. Aturan itu, kata Melki, merupakan hasil revisi yang dilakukannya pada awal menjabat Ketua BEM UI 2023. Peraturan BEM UI Nomor 1 Tahun 2023 menegaskan, semua yang terlapor ataupun diduga melakukan harus dinonaktifkan sementara demi kepastian proses hukum. “Hari ini, saya memutuskan untuk menjalani aturan yang saya buat sendiri. Saya akan hargai dan ikuti proses yang ada. Dengan kepala tegak saya akan menjalani semua proses yang diperlukan,” katanya.(rah)