JAKARTA (Kastanews.com)- Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) menyebut biaya Jakarta International Stadium (JIS) terlalu mahal sehingga Timnas Indonesia tak jadi berlaga di sana.
Akan tetapi, fakta baru ditemukan bahwa ternyata federasi pimpinan Mochamad Iriawan itu hanya ingin yang gratisan saja. Beberapa hari terakhir, PSSI menjadi bahan pembicaraan publik.
Pasalnya, setelah melakukan inspeksi, mereka menyebut bahwa beberapa fasilitas, sarana dan prasarana JIS belum memenuhi standard FIFA untuk menggelar FIFA Matchday. Alhasil, PSSI membatalkan rencana Tim Merah-Putih berlaga di JIS melawan Curacao pada FIFA Matchday akhir September mendatang.
Sebagai calon gantinya, mereka menyiapkan Stadion Pakansari, Bogor, atau Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi.
Selain itu, PSSI mengatakan bahwa biaya sewa JIS terlalu mahal. Mereka juga menyeret Persija Jakarta yang belum pernah memainkan pertandingan Liga 1 2022/2023 di stadion berkapasitas 80 ribu penonton itu, yang sedianya disiapkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebagai kandang mereka.
Hal itu diduga karena tingginya harga sewa yang dipasang pihak pengelola, yakni Jakpro. Akan tetapi, ternyata PSSI mengindikasikan bahwa mereka sebenarnya hanya ingin yang gratisan saja.
Buktinya, mereka sangat memuji habis-habisan Pemerintah Kota Surabaya yang menggratiskan biaya sewa Stadion Gelora Bung Tomo dan stadion pendukung latihan untuk menggelar laga kualifikasi Piala Asia U-20 2023 yang akan berlangsung pada 14-18 September 2022 di Kota Pahlawan.
‘’Saya sebagai Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) sekaligus mewakili PSSI mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Surabaya atas kontribusnya selama kualifikasi Piala Asia U-20 tersebut. Hal ini tentu bentuk kepedulian Pemkot Surabaya untuk kepentingan tim nasional,’’ kata Ketua Panitia Pelaksana Piala Asia U-20 dan juga Wakil Ketua PSSI Jatim, Amir Burhanuddin, dikutip dari laman resmi PSSI, Senin (12/9/2022).
‘’Saya salut dan respek dengan apa yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk membantu kualifikasi bisa berjalan bagus. Kami (PSSI) tidak mengeluarkan sepersen pun. Sekali lagi terima kasih kepada Pemkot Surabaya,” imbuhnya.
Bahkan, mental gratis PSSI semakin jelas terlihat ketika dalam berita tersebut, mereka juga menyanjung Pemkab Sleman yang sukses menghelat Piala AFF U-16 2022 beberapa waktu lalu.
Begitu pula dengan Pemkot Bekasi yang lebih dulu berhasil melancarkan gelaran Piala AFF U-19 2022. Meski tak disebutkan secara eksplisit bahwa kedua pihak tersebut menggratiskan biaya sewa stadion pada dua turnamen tersebut, pernyataan Sekjend PSSI, Yunus Nusi, secara tersirat mengungkapkannya.
Pasalnya, Yunus mengatakan bahwa PSSI sangat mengapresiasi para pemerintah daerah yang menggratiskan biaya sewa stadion dan lain-lain.
‘’Hal-hal seperti ini yang diinginkan PSSI. Banyak pemerintah daerah yang menggratiskan untuk biaya stadion dan lain-lain. Antusiasme kepala daerah ini yang perlu didukung karena mereka juga ingin sepakbola di Tanah Air maju,’’ ujar Yunus Nusi.
Dari dua bukti tersebut nampaknya cukup jelas bahwa PSSI tidak ingin mengeluarkan banyak biaya untuk mendukung Timnas Indonesia berlaga alias ingin yang gratisan saja.
Kecurigaan publik yang tak setuju dengan pernyataan PSSI soal JIS yang belum memenuhi standard stadion FIFA pun mungkin juga terjawab dengan bukti tersebut. Pasalnya, pihak Jakpro telah menegaskan bahwa JIS dibangun sesuai dengan standard FIFA dan sejak proses pembuatan desain dan perencanaan didampingi langsung oleh Assessor FIFA.
Bahkan, JIS juga dirancang oleh Buro Happold yang merupakan konsultan perencana dari Inggris yang berpengalaman merancang stadion sepak bola modern di Liga Inggris dan beberapa stadion Piala Dunia Qatar 2022.(rah)