JAKARTA (Kastanews.com) – Polda Metro Jaya mengerahkan pasukan Basmalah dan Asmaul Husna untuk mengamankan aksi unjuk rasa di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Selasa (27/9/2022).
Pasukan itu ditujukan untuk meredakan amarah para pengunjuk rasa dan petugas keamanan. Wadir Binmas Polda Metro Jaya AKBP Yudhistira menjelaskan, pengerahan pasukan Basmalah merupakan arahan dari Kapolda Metro Jaya.
Menurutnya, tugas pasukan itu untuk memanjatkan doa agar diberi kelancaran dan tidak terjadi bentrokan selama unjuk rasa. ”Pertama kita memohon kepada Allah SWT supaya situasi dan kondisi dalam upaya penyampaian aspirasi dan pengamanannya dapat berjalan lancar dan dilindungi oleh Allah, tidak anarkis dan sebagainya,” kata Yudhistira, Selasa (27/9/2022).
Tak hanya itu, pasukan Basmalah juga ditujukan untuk meredakan amarah para peserta aksi hingga anggota Polri dan TNI. Ia berharap para peserta aksi dan petugas keamanan dapat menahan emosi dan tidak mudah terprovokasi.
”Kita harapkan dan kita yakin saudara-saudara kita ini banyak yang muslim untuk bisa menahan amarah dan provokasi dan tetap ingat kepada Allah SWT,” tuturnya.
Dalam melaksanakan tugasnya itu, pasukan Basmalah dan Asmaul Husna akan melantunkan sejumlah ayat suci Al-Qur’an. ”Disela-sela himbauan yang kita lakukan, kita selingi dengan bacaan basmalah, sholawat, dan asmaul husna,” tuturnya.
Setidaknya ada 30 pasukan Basmalah yang dikerahkan untuk amankan aksi di Depan Gedung DPR RI. Para anggota Korps Bhayangkara itu mengenakan sejumlah atribut khusus seperti peci dan sorban berlogo Polri.
Sebagai informasi, aliansi yang terdiri dari buruh, nelayan hingga petani kembali turun ke jalan untuk berunjuk rasa. Massa aksi yang berunjuk rasa tergabung dalam Komite Nasional Pembaruan Agraria (KNPA). Adapun aliansi aksi terdiri dari berbagai organisasi di Jawa Barat, Banten, hingga Lampung. Sementara tema unjuk rasa kali itu ialah ”Tegakkan Konstitusionalisme Agraria Untuk Kedaulatan dan Keselamatan Rakyat.”(rah)