JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Pertamina mengungkapkan penyalur bahan bakar Vivo Energy Indonesia (Vivo) atau SPBU Vivo sepakat membeli 40.000 barel bensin dari total kargo yang ditawarkan 100.000 barel diimpor dari Pertamina.
Pembelian BBM ini untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar penyalur swasta. “Vivo telah setuju pada proses bisnis antar perusahaan dengan Pertamina Patra Niaga. Dari kargo impor 100.000 barel yang ditawarkan, Vivo akan menyerap 40.000 barel untuk melayani pelanggannya,” kata Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun dikutip dari Reuters, Senin (29/9).
Badan penyalur swasta seperti Shell, BP-AKR hingga Vivo dan penyalur lainnya mengalami persediaan yang menipis bulan ini karena lebih banyak pelanggan beralih ke mereka setelah adanya pemeriksaan kualitas bensin di Pertamina.
Sejak itu, pemerintah mengizinkan penyalur swasta untuk mengimpor bahan bakar lebih banyak melalui Pertamina guna mengatasi kelangkaan.
Pertamina Patra Niaga telah memesan 16.000 kiloliter atau setara 100.640 barel bensin yang tiba minggu ini dan menawarkan kargo tersebut ke operator SPBU termasuk Shell dan BP-AKR menurut perusahaan negara tersebut.
Roberth mengatakan, setelah kesepakatan ini, pemeriksaan kualitas dan kuantitas bensin akan dilakukan oleh surveyor yang ditunjuk oleh kedua pihak.
Sementara, juru bicara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga mengatakan bahwa bahan bakar untuk penyalur swasta sudah tiba dan perusahaan-perusahaan sedang mendiskusikan distribusinya.
Kementerian ESDM memperkirakan sekitar 571.000 kiloliter dari kuota impor sisa Pertamina sebesar 7,52 juta kiloliter dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan penyalur swasta.(rah)