JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Artis Wanda Hamidah melontarkan sindiran pedas terhadap pidato Presiden Prabowo Subianto di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digelar di New York, Amerika Serikat, pada Senin, 22 September 2025 waktu setempat atau Selasa, 23 September 2025 waktu Indonesia.
Kritik disampaikan melalui akun Instagram pribadinya. Wanda Hamidah menilai pernyataan Prabowo di PBB dianggap tidak sesuai dengan harapan publik Indonesia.
Khususnya terkait isu Palestina. “Pidato presiden di PBB kita memalukan. Aku malu, kita harus malu,” tulis Wanda Hamidah dikutip dari Instagram @wandahamidahbsa, Rabu (24/9/2025).
Lebih lanjut, perempuan 48 tahun itu menilai pernyataan Prabowo di forum internasional tersebut menyinggung perasaan masyarakat yang selama ini konsisten mendukung kemerdekaan Palestina.
Menurutnya, langkah yang diambil Prabowo justru bertolak belakang dengan semangat solidaritas yang sudah lama dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia. “Di saat negara lain mengakui Palestina, dia mengakui Israel pelaku genosida,” kata Wanda.
Dalam unggahan yang sama, artis sekaligus mantan anggota DPR itu juga mengajak masyarakat untuk tidak tinggal diam melihat sikap Prabowo yang dinilainya keliru.
Ia menekankan bahwa rakyat Indonesia memiliki kewajiban moral untuk menyuarakan keberatan atas keputusan yang dianggap menyakiti perjuangan rakyat Palestina. “Rakyat harus marah! Harus!” jelasnya.
Isi Pidato Presiden Prabowo di PBB Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan keprihatinan mendalam atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Gaza. Ia mengecam segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil dan menyerukan penghentian perang secepatnya agar korban tidak terus berjatuhan.
Ia juga menegaskan kembali sikap Indonesia yang konsisten mendukung solusi dua negara sebagai jalan keluar yang adil dan langgeng dalam menyelesaikan konflik antara Palestina dan Israel.
Salah satu poin yang paling menyita perhatian adalah pernyataan Prabowo bahwa Indonesia siap mengakui Israel apabila negara tersebut terlebih dahulu mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.
Langkah ini dipandang sebagai manuver diplomatis yang berani, meski menuai pro-kontra di dalam negeri.
“Kita harus menjamin negara Palestina, tetapi Indonesia juga menyatakan bahwa begitu Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan akan mendukung semua jaminan keamanan Israel,” tutur Prabowo.