Jakarta (Kastanews.com)- Memulai rangkaian kegiatan kampanye di hari pertama, program unggulan satu desa, satu faskes, dan satu nakes, mendapat apresiasi dari Harry Seldadyo, selaku Pengamat Sosial Politik, Pusat Kajian Pembangunan Daerah. Harry menyebut bahwa program yang berfokus pada kesehatan masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan) itu adalah langkah mulia.
Ia menyebut bahwa pembangunan infrastruktur kesehatan di desa-desa terpencil memang menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Sebab sejauh ini, Puskesmas yang ada hanya tersedia di tingkat kecamatan.
“Ini gagasan mulia, karena layanan kesehatan publik akan dibawa sedekat mungkin ke masyarakat,” ucap Harry dalam pernyataan resminya.
Pengamat sosial politik itu pun menilai bahwa program satu desa, satu faskes, dan satu nakes ini merupakan wujud yang sesuai dengan misi pertama pasangan Ganjar-Mahfud yakni ‘Mempercepat Pembangunan Manusia Indonesia Unggul yang Berkualitas, Produktif, dan Berkepribadian’.
Kendati demikian, ia menyarankan agar gagasan mulai dari Ganjar-Mahfud tersebut untuk diperinci agar menjadi lebih feasible dan doable. Kemampuan Puskesmas perlu diklarifikasi dalam kelas perkotaan dan pedesaan untuk menyesuaikan dengan densitas populasi dan peta mobiditas yang ada.
Ia berharap bahwa Ganjar-Mahfud akan membangun infrastruktur kesehatan di wilayah-wilayah terpencil terlebih dahulu. Dengan begitu, cita-cita masyarakat akan pemerataan Kesehatan di Indonesia dapat terjadi secara pasti.
Apalagi menurut Harry, Ganjar-Mahfud telah memikirkan ‘Jaringan Puskesmas’ yang akan menjadi upaya promotif dan preventif dari keberlangsungan program satu desa, satu faskes, dan satu nakes.
“Gagasan ini besar dan mulia. Tantangannya juga sama sekali tak ringan. Namun demikian, penting dicatat, gagasan ini berada di bawah kendali tangan-tangan dengan kompetensi dan pengalamanan yang terbukti nyata,” jelas Harry.
Harry juga meyakini bahwa program satu desa, satu faskes, dan satu nakes ini pun bukan hanya sekedar janji dan kata-kata saja. Sebab melirik pada rekam jejak Ganjar-Mahfud, keduanya adalah pemimpin yang memiliki histori dengan kerja nyata pada program-program yang diberikan.(rah)