Pemda Didesak Tingkatkan Imbauan ke Masyarakat Antisipasi Cuaca Ekstrem, Risiko Tinggal di Bantaran Sungai

Pemda Didesak Tingkatkan Imbauan ke Masyarakat Antisipasi Cuaca Ekstrem, Risiko Tinggal di Bantaran Sungai

JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti menyoroti tingginya risiko bencana bagi warga yang tinggal di bantaran sungai, terutama setelah bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra, terutama Aceh.

Saat meninjau lokasi pascabencana, beberapa waktu lalu, Diana menyampaikan bahwa sebagian besar korban terdampak bencana tersebut mayoritas penduduk yang bermukim di area sempadan sungai.

“Jangan sampai banyak bangunan-bangunan yang ada di sempadan sungai, yang saya lihat kemarin saat meninjau lokasi pascabencana, rumah-rumah yang hanyut itu adalah rumah-rumah yang berada di sempadan sungai,” ungkap Diana usai acara Rakorbangwil Kementerian PU, Kamis (4/12/2025).

Ia menegaskan perlunya peran pemerintah daerah untuk meningkatkan imbauan kepada masyarakat agar mengantisipasi cuaca ekstrem. Ketika hujan lebat terjadi, warga diminta segera mengungsi atau berpindah sementara dari kawasan rawan, terutama yang tinggal di bantaran sungai.

“Kalau hujan terjadi lebat seperti itu, masyarakat tolong beralihlah, pindahlah, jangan tetap di situ. Kita tidak tahu kondisi di sekitar. Di Aceh kemarin, warga tetap tinggal karena hanya melihat sungai di depan, padahal di belakangnya ada air terjunan lagi. Itu yang akhirnya menyapu mereka,” kata dia.

Diana juga menekankan pentingnya pengendalian banjir di daerah aliran sungai (DAS), mengingat curah hujan tinggi dapat menyebabkan luapan sungai dan gerakan tanah yang memicu longsor.

“Pengendalian banjir itu sangat penting. Kalau hujan lebat berarti ada potensi banjir. Luapan sungai harus diperhatikan, dan jika tanahnya bergerak karena air, itu bisa mengakibatkan longsoran,” lanjutnya.

Wamen PU meminta seluruh pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan, memantau kondisi tanah dan aliran sungai, serta memastikan masyarakat memahami risiko tinggal di kawasan rawan bencana. Menurutnya, upaya mitigasi harus menjadi prioritas agar kejadian serupa tidak kembali menelan korban dengan jumlah besar.(rah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *