JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Dunia atletik kembali dikejutkan dengan kemunculan bintang baru Sorato Shimizu.
Pelari muda Jepang berusia 16 tahun ini berhasil mencetak rekor dunia 100m U-18 yang menakjubkan dengan catatan waktu 10,00 detik pada pertandingan atletik antar SMA Jepang di Hiroshima, akhir pekan kemarin.
Catatan waktu yang fenomenal ini tidak hanya memecahkan rekor dunia sebelumnya yang dipegang bersama Christian Miller (Amerika Serikat) dan Puripol Boonson (Thailand) dengan 10,06 detik, tetapi juga jauh melampaui rekor yang pernah dicatatkan oleh legenda lari Usain Bolt di usia yang sama.
Yang membuat pencapaian Shimizu semakin luar biasa adalah catatan waktu 10,00 detiknya itu lebih cepat daripada rekor pribadi terbaik Usain Bolt saat berusia 20 tahun, yaitu 10,03 detik.
Meskipun pada usia tersebut Bolt lebih fokus pada lari 200m, rekor Shimizu ini menjadi indikator potensinya yang sangat besar di masa depan.
Dengan rekor ini, Shimizu kini menduduki peringkat kelima sepanjang masa di antara atlet Jepang dan juga memegang rekor SMA negaranya, memecahkan rekor 10,01 detik yang telah bertahan selama 12 tahun yang dicetak oleh Yoshihide Kiryu.
Rekaman video perlombaan menunjukkan dominasi Shimizu yang tak terbantahkan, meninggalkan lawan-lawannya dengan selisih hampir tiga persepuluh detik. Setelah melewati garis finis, remaja itu langsung menyadari prestasinya, melompat kegirangan sebelum waktunya muncul di papan skor.
“Saya bertekad untuk berlari di bawah 10 detik menuju final,” kata Shimizu setelah perlombaan dikutip dari talkSPORT, Rabu (30/7/2025).
“Saya senang telah mencetak rekor SMA. Saya ingin sekali merasakan [Kejuaraan Dunia] jika saya bisa.”
Kehadiran Shimizu semakin memanaskan persaingan di dunia lari sprint junior. Sebelumnya, remaja Australia Gout Gout juga telah mencuri perhatian dengan memecahkan sejumlah rekor nasional di usia 16 tahun, termasuk rekor 200m dan rekor U-18 serta U-20 Australia dan Oseania untuk 100m dan 200m.
Namun, bahkan catatan waktu terbaik 100m Gout yang 10,17 detik masih belum mampu menandingi kecepatan Shimizu.
Dengan rekor barunya ini, Shimizu telah memenuhi standar masuk untuk Kejuaraan Atletik Dunia yang akan berlangsung di kandang sendiri, Tokyo, pada bulan September.
Waktu 10,00 detik adalah persyaratan minimum yang ditetapkan oleh World Athletics untuk lolos. Federasi Atletik Jepang (JAAF) sendiri belum mengumumkan kriteria seleksi akhir karena Shimizu tidak berkompetisi di Kejuaraan Nasional mereka.
Saat ini, hanya ada dua pelari cepat Jepang lain yang terdaftar di nomor 100m, dan hanya satu yang mencatatkan waktu di bawah 10 detik, yaitu Abdul Hakim Sani Brown dengan 9,96 detik (meskipun musim ini terbaiknya 10,31 detik).
Media Spanyol, Marca, melaporkan bahwa meskipun performa Shimizu luar biasa di tingkat junior, kemungkinan besar ia tidak akan masuk tim estafet 4x100m Jepang karena kuartet yang ada saat ini dianggap sudah mapan. Meski demikian, potensi individu Shimizu untuk bersinar di panggung dunia kini menjadi sorotan utama.(rah)