JAKARTA (Kastanews.com) – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjalin komunikasi dengan Partai Demokrat untuk memperluas dukungan ke bakal calon presiden Ganjar Pranowo. PDIP tidak menggunakan istilah koalisi, melainkan kerja sama dalam menjalin hubungan dengan partai politik lainnya.
“Kenapa PDIP mengambil kata kerja sama politik bukan koalisi, karena untuk mengusung calon pemimpin berintegritas kuat, satu kata satu perbuatan. Bukan yang pandai berkata dan mengingkari kata, apalagi pengkhianatan,” kata Politikus PDIP Masinton Pasaribu dalam diskusi Polemik MNC Trijaya FM dengan tema Koalisi Ngalor Ngidul, Sabtu (2/9/2023).
Meski demikian, Masinton mengaku menghormati keputusan masing-masing partai politik terkait kerja sama politik serta bakal calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung. “Kami mengusung Pak Ganjar Pranowo sebagai bacapres. Fokus kami agar Ganjar Pranowo semakin luas didukung masyarakat,” katanya.
Terkait penentuan cawapres pendamping Ganjar, Masinton mengaku tidak terpengaruh dinamika politik yang terjadi sekarang. Penentuan cawapres akan disampaikan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada momen yang tepat.
“Kerja sama politik kita utamakan, harus ada kesepahaman bersama. Yang hilang dari politik kita adalah integritas, komitmen, elite-elite politik dengan mudah mempertontonkan suatu yang buat publik tidak menarik, tidak konsisten, tidak ada keteladanan,” kata Masinton.
Terkait komunikasi antara PDIP dengan Partai Demokrat, Masinton menyebutkan tidak ada yang tidak mungkin dalam politik. “PDIP dan Demokrat saling respek dengan demokrasi. Sama-sama pernah di pemerintahan 10 tahun, sama-sama pernah di luar pemerintahan,” katanya.
Dia menuturkan, PDIP sangat menghormati demokrasi. “Kita dapat berkomitmen dengan masing-masing partai politik. Kalau PDIP dan Demokrat bergabung, itu bisa menjadi satu kekuatan. Kemarin sudah dimulai Mbak Puan dan Mas AHY, mungkin ada pertemuan lanjutan,” jelas Masinton.
Masinton melihat peluang kerja sama antara PDIP dan Demokrat bukan hal yang mustahil mengingat batas akhir pendaftaran capres-cawapres di KPU masih terbuka hingga 25 November 2023. “Nanti tentunya ada komunikasi antarpimpinan partai antara Mbak Puan dan Mas AHY. Untuk menuju ke sana ada tahapan-tahapan yang ada untuk menghadapi tantangan ke depan. Politik itu langkah strategis harus dengan sikap konsisten,” pungkas Masinton.(rah)