JAKARTA (KASTANEWS.COM)- PBSI hanya mengutus lima wakil di Kumamoto Masters 2025. Meski begitu, PBSI tetap mematok target maksimal kepada atletnya yang bertarung di turnamen berlevel Super 500 tersebut.
Kumamoto Masters yang berlangsung di Kumamoto City, Jepang, sudah mulai bergulir pada hari ini hingga Minggu (16/11) mendatang. Dalam turnamen tersebut, PBSI hanya mengirim lima wakil, dengan kombinasi pemain senior dan muda.
Adapun lima wakil yang dikirim adalah Alwi Farhan, dan Moh Zaki Ubaidillah (tunggal putra), kemudian Gregoria Mariska Tunjung dan Ni Kadek Dhinda Amartya Pratiwi (tunggal putri), dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (ganda putri).
Tidak ada wakil Indonesia yang bertanding di sektor ganda putra dan campuran. Kabid Hubungan Luar Negeri PBSI, Bambang Roedyanto, menjelaskan mengapa hanya ada lima wakil Indonesia yang bertanding di ajang tersebut.
Kata dia, saat ini peraturan yang diterapkan untuk para pemain, pelatih, fisioterapis dan dokter yang akan mengikuti/menghadiri sebuah turnamen di Jepang harus menggunakan visa khusus yaitu visa entertainer yang proses pembuatannya berkisar antara 2-6 minggu.
“Awalnya kita harus mendapatkan Certificate of Eligibility (COE) dari pemerintah Jepang yang akan memakan waktu 2-3 minggu. Setelah mendapat approval COE barulah kita bisa mengajukan visa entertainer yang setidaknya membutuhkan waktu 2 minggu lagi untuk visa entertainer tersebut selesai diproses. Oleh karena itu, para pemain kita yang berlaga di Hylo Open tidak bisa berlaga di Kumamoto Masters karena terbentur proses ini,” kata Bambang dalam keterangan resmi PBSI, Selasa (11/11/2025).
Sementara, Kabid Binpres PBSI, Eng Hian, mengungkapkan target yang diberikan kepada lima atlet Indonesia di Kumamoto Masters 2025. Untuk pemain muda seperti Alwi, Ubed, dan Dhinda, diharapkan bisa menunjukkan progres positif.
“Dua turnamen ini tentunya mempunyai dua target yang berbeda. Untuk Kumamoto Masters saya menginginkan Alwi, Ubed dan Dhinda bisa memperlihatkan performa terbaiknya dan mengalahkan pemain unggulan,” tutur Eng Hian.
Sementara untuk pemain senior seperti Gregoria dan Apriyani/Fadia, Eng Hian ingin mereka bisa memberikan permainan terbaiknya. Pada intinya, dia ingin melihat bagaimana kesiapan para atlet Pelatnas PBSI Cipayung.
“Sementara untuk Grego dan Apri/Fadia saya berharap mereka bisa comeback dengan permainan terbaik mereka seperti sebelumnya,” terangnya.
“Intinya saya ingin melihat bagaimana kesiapan mereka dalam menghadapi tekanan dan mempertahankan performa mereka di level super 500 ini. Semoga mereka bisa tampil all out dan mengumpulkan poin rangking BWF sebanyak mungkin,” tambah Eng Hian.
Sekadar informasi, Zaki Ubaidillah berhasil menembus putaran final Kumamoto Masters 2025. Sementara Apriyani/Fadia baru akan memulai perjuangannya di babak 32 besar turnamen berlevel Super 500 tersebut.(rah)
