JAKARTA (Kastanews.com): Program satu juta hektare pertanian padi, jagung, dan kedelai (Pajale) yang digagas Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa DPP Partai NasDem terus berlanjut.
Komitmen DPP NasDem yang diketuai H. Sulaeman L. Hamzah dengan sembilan anggotanya telah menjadi satu komitmen untuk terus diimplementasikan. Program yang hingga hari ini berjalan dengan baik itu juga dikawal langsung Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, IGK Manila.
Anggota Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa DPP NasDem, H. Ayep Zaki mengatakan hingga hari ini program tersebut telah hadir di berbagai wilayah tanah air, mulai dari Kabupaten Keerom dan Merauke di Papua, Cianjur dan Sukabumi di Jawa Barat, Pulau Buru di Maluku hingga Lampung.
“Khusus untuk komoditas kedelai juga jagung, NasDem punya bibit unggulnya. Khusus kedelai kita bahkan punya pupuk formula yang kaya akan nutrisi. Ini cukup baik untuk pertumbuhan kedelai,” terang H. Ayep Zaki, Rabu (16/11).
Menurut Ayep seluruh keluarga besar Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa DPP NasDem terus aktif di setiap harinya guna memastikan program tersebut dapat tumbuh setiap waktunya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan kepastian off taker yang akan menampung setiap hasil produksi para petani.
“Jadi seluruh produksi dari para petani kedelai ini seratus persen akan dibeli oleh off taker yang sudah ditunjuk DPP Partai NasDem Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa,” tegas Ayep Zaki.
Hal yang sama dilakukan dalam budidaya jagung. Menurut Ayep, jagung juga memiliki pupuk untuk nutrisi hingga off takernya dalam rangka memperkuat dan mendukung upaya budidaya yang dilakukan pemerintah.
“Dua komoditas ini menjadi langkah awal agenda perubahan untuk meningkatkan produktivitas kedelai dan jagung sekaligus meningkatkan kualitas kedelai dan jagung,” kata dia.
Ketua Dewan Pakar Partai NasDem Kabupaten Sukabumi itu berharap agar dua komoditi yang diproduksi melalui program satu juta hektare itu bisa diterima hingga masyarakat dunia di berbagai negara.
“Karena ini menggunakan satu teknologi minimalis pestisida, dengan kata lain free pestisida atau minimalis pestisida,” kata dia.
Wakil Bendahara Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Pusat itu melihat bahwa program tersebut menjadi salah satu bagian dari implementasi agenda gerakan perubahan yang digaungkan NasDem.
“Ini memberikan satu bukti nyata bahwa perubahan yang dimaksud adalah meningkatnya tingkat kesejahteraan petani. Mereka yang turut serta bersama NasDem akan merasakan manfaatnya ke arah yang lebih baik di sini. Salah satu contohnya adalah pendapatan petani akan meningkat dan daya belinya akan terdongkrak,” ungkap Caleg Partai NasDem untuk Dapil Jawa Barat IV (Kota Sukabumi – Kabupaten Sukabumi) itu.
Ayep pun menegaskan program budidaya tersebut akan menjadi salah satu role model yang sudah dikerjakan NasDem di bidang pertanian khususnya kedelai dan jagung.
“Setelah kedelai dan jagung maka akan berlanjut kepada padi. Saat ini padi sedang dirancang. Padi yang hibrida untuk pupuk dan nutrisinya sama. Tinggal nanti bibit pilihannya, untuk padi off takernya sedang disusun tapi kalau untuk jagung dan kedelai off takernya sudah ada,” pungkas Ayep. (WH)