JAKARTA (Kastanews.com): Program tiga juta rumah memang sangat dibutuhkan masyarakat untuk menutupi kekurangan hunian (backlog). Namun demikian, perkembangannya hingga saat ini masih minim. Bahkan anggota Komisi V DPR RI Mori Hanafi, belum melihat roadmap (peta jalan) yang jelas dalam program pembangunan tiga juta rumah.
“Jadi tadi paparan teman-teman (REI), ada (pembangunan rumah) satu juta di pesisir, satu juta di desa, satu juta di kota dalam bentuk rusun dan rumah vertikal. Tapi kami sampai hari ini tidak lihat itu,” kata Mori dalam RDPU Komisi V DPR dengan Real Estate Indonesia (REI), di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Mori menegaskan, sebelumnya Komisi V DPR sudah rapat dengan Menteri Perumahan, dan katakan hanya sanggup dengan dana yang ada membangun 269 (ribu) rumah.
Legislator dari Dapil NTB I (Sumbawa, Dompu, Bima, Sumbawa Barat, dan Kota Bima) itu pun mempertanyakan kekurangan sekitar 2,7 juta rumah.
“Dalam perencanaan Pak Menteri, 2.730.000. Menurut bapak-bapak, apakah mungkin ada investasi satu juta rumah? Dengan berbagai persyaratan yang ada,” ujarnya.
Terkait wacana penggunaan dana desa untuk membantu pembangunan rumah, Mori melihat hal itu cukup baik. Namun penggunaan dana desa telah diatur sedemikian rupa.
“Kita berharap ada partisipasi dari desa, sebanyak 120 ribu rumah diharapkan dari dana desa. Padahal ADD (Anggaran Dana Desa) itu juga punya aturan-aturan,” jelas Mori. (wasis/*)