JAKARTA, jeluka.id: Target kinerja dianggap penting untuk mengukur prestasi dan pencapaian seorang menteri. Oleh karena itu Presiden Joko Widodo tak pernah membiarkan menteri-menterinya bekerja tanpa target.
Seperti sudah diketahui, ancaman Presiden tak main-main. Mereka yang berkinerja buruk harus menerima bila dicopot. Dalam tiga tahun pemerintahannya, Jokowi sudah dua kali merombak kabinet.
“Taruhannnya jabatan. Enak saja enggak diberi target. Jadi menteri enggak diberi target terlalu enak buat saya,” kata Jokowi saat menutup Rakornas Kadin 2017 di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa malam 3 Oktober 2017.
Salah satu yang diberi target tinggi Presiden Jokowi adalah Menteri Pariwisata Arief Yahya. Dia diminta meningkatkan sektor pariwisata dengan capaian puluhan juta wisatawan mancanegara pada 2019.
Dikatakan Jokowi, target tersebut cukup realistis mengingat potensi pariwisata Indonesia begitu besar. Di antaranya Labuan Bajo, Raja Ampat, Gili Trawangan, Danau Toba, Candi Borobudur, dan Gunung Bromo.
“Saya bilang ke Menpar, target 2019 20 juta wisman harus ketemu,” tegas dia.
Mantan Wali Kota Solo itu menjelaskan, potensi pariwisata harus dikelola maksimal agar mampu bersaing dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand dengan jumlah wisman mencapai 30 juta per tahun.
Untuk memudahkan pencapain target itu, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan bebas visa bagi 140 negara. Kebijakan ini dipercaya dapat menggenjot jumlah wisatawan dari tahun-tahun sebelumnya.
“Oleh sebab itu dua tahun lalu kita bikin program bebas visa. Saya lihat Singapura sudah 170, kita baru 140. Negara lain bisa gitu kenapa kita tidak,” ucap Jokowi.(jlk).