JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Istana melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyangkal reshuffle Budi Gunawan dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) imbas demo ricuh.
Dia menegaskan tidak ada hal yang spesifik terkait kericuhan hingga membuat Presiden Prabowo Subianto mengganti Budi Gunawan. “Tidak ada kemudian karena suatu hal yang sangat spesifik,” ujar Prasetyo usai pelantikan menteri baru dan menteri pengganti di Istana Negara, Jakarta, Senin (8/9/2025).
Menurut dia, reshuffle menteri adalah bagian dari evaluasi menyeluruh presiden. “Ini semua bagian dari evaluasi menyeluruh,” katanya.
Begitu juga dengan penggantian Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan. Dia enggan menjelaskan apakah Sri Mulyani diganti karena mengundurkan diri atau dicopot menyusul isu pengunduran diri Sri Mulyani yang telah disampaikan kepada Prabowo.
Prasetyo hanya menyatakan bahwa Presiden Prabowo mempunyai hak prerogatif dan evaluasi atas keinginan dan kinerja menteri.
“Bukan mundur, bukan dicopot. Bapak Presiden selaku Kepala Negara dan pemerintahan tentunya kita semua paham bahwa beliau memiliki hak prerogatif,” ucapnya.
Prabowo melantik 6 menteri baru di Kabinet Merah Putih. Satu menteri dilantik karena perubahan nomenklatur dari Badan Penyelenggara (BP) Haji menjadi Kementerian Haji dan Umrah.
Sementara, lima lainnya menggantikan menteri sebelumnya. Lima menteri sebelumnya yakni Menko Polkam Budi Gunawan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding, serta Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.(rah)