JAKARTA, 31 Agustus 2021 : Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa program vaksinasi terus diakselerasi sebagai salah satu upaya mencapai herd immunity agar aktivitas ekonomi cepat pulih. Ini dikarenakan COVID-19 masih menjadi faktor yang sangat menentukan kondisi perekonomian Indonesia tahun 2021-2022.
“(Vaksinasi) Indonesia sudah di 96,5 juta (dosis). Menurut Menkes nanti akan diupayakan dalam minggu ini akan mencapai menembus di atas 100 juta sehingga kita mungkin akan masuk dalam negara yang di atas 100 juta vaksinasinya,” ungkap Menkeu dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR, Senin (30/08/2021).
Lebih lanjut Sri Mulyani menjelaskan, vaksinasi diperlukan untuk menghadapi kemungkinan pandemi menjadi endemi. Untuk itu, pemerintah fokus untuk terus melindungi keselamatan masyarakat dalam menghadapi risiko Covid-19 yang masih penuh ketidakpastian.
“Hanya bagaimana semua negara mendesainnya. Apa triggernya untuk dari pandemi menjadi endemi atau ini akan menjadi kasus yang memang pasti akan tidak hilang begitu saja, namun ancaman terhadap jiwa dan kemudian dampaknya terhadap sosial ekonomi harus bisa diminimalkan,” ujar Menkeu.
Pemerintah menargetkan dari 1 juta dosis menjadi 2 juta dosis per hari. Hal ini guna mempercepat vaksinasi terutama untuk kelompok lansia dan yang memiliki komorbid, juga kepada anak-anak usia sekolah.
“Supply vaksin kita relatif juga mendapatkan cukup banyak,” kata Menkeu.
Saat ini, kasus harian Indonesia adalah 14.200 atau 52 per 1 juta populasi dengan kasus kumulatif 4 juta atau 1,5% populasi. Jumlah ini jauh dari sepuluh penyumbang kasus harian dan kasus kumulatif tertinggi dunia.
“Kasus Covid kita sudah mulai mereda. Bapak Presiden tetap mengingatkan tidak untuk kita kemudian lengah. Dengan penurunan covid ini, tentu kita berharap berbagai indikator ekonomi akan recover,” pungkas Menkeu. (Yudistira Ari NS)