JAKARTA (Kastanews.com)- Mayoritas pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mendukung bakal calon presiden Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Hal itu terpotret dari hasil jejak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) teranyar yakni pada 2-8 Oktober 2023.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, pemilih PKB cenderung terbelah memberikan dukungan terhadap kandidat capres 2024. Mayoritas pemilih PKB mendukung Ganjar. “Pemilih PKB cenderung masih terbelah, terutama antara mendukung Anies atau mendukung Ganjar. 37% mendukung Anies, 37,6% mendukung Ganjar. Jadi pemilih PKB masih terbelah dan cukup banyak juga 25% ke Prabowo,” kata Djayadi saat memaparkan hasil survei secara daring yang dikutip, Jumat (20/10/2023).
Djayadi juga membeberkan pemilih partai politik parlemen lainnya seperti PDIP. Ia menuturkan, pemilih PDIP solid mendukung Ganjar. “Pemilih PDIP solid 75,6% mendukung Ganjar, setelah itu pemilih PDIP pilihannya ke Prabowo tapi cuma 18%,” ucapnya.
Hal senada terlihat pada pemilih Partai Gerindra. Sebanyak 79% pemilih Gerindra mantap mendukung Prabowo, 13,4% mendukung Ganjar, dan 7,6% mendukung Anies Baswedan. Sementara pemilih Golkar, cenderung mendukung Prabowo dengan perolehan 47,6%.
Sementara pemilih Golkar yang mendukung Ganjar sebesar 21,1%; dan 30,4% mendukung Anies. “Jadi pemilih Golkar meskipun paling banyak mendukung Prabowo masih cenderung terbelah juga,” kata Djayadi.
Sementara pemilih Partai Nasdem, 48,2% mendukung Anies, 17,8% mendukung Ganjar, dan 31,9% mendukung Prabowo. Sedangkan pemilih PKS, 73,3% mantap memilih Anies, 6,3% Ganjar, dan 19% Prabowo.
Pemilih Partai Demokrat, 43% mendukung Prabowo, 24,2% mendukung Ganjar, dan 27,6% mendukung Anies. Untuk pemilih PAN, 49,4% mantap dukung Prabowo, 23,2% dukung Ganjar, dan 17,8% dukung Anies. “Nah yang menarik pendukung PPP itu masih terbelah, lebih banyak mendukung Prabowo baru disusul Anies dan Ganjar. Jadi pemilih PPP cenderung malah paling sedikit mendukung calon yang didukung PPP sendiri,” terang Djayadi.
Sekadar informasi, survei ini dilakukan pada 2-8 Oktober 2023. Responden survei merupakan WNI berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih pada pemilu. Penarikan sampel menggunakan metode random digit dialing (RDD).
Survei ini melibatkan sampel sebanyak 1.620 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan skrining. Kemudian ukuran sampel 1.206 responden itu memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar kurang lebih 2,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(rah)