Jakarta (Kastanews.com)- Wakil Presiden atau Wapres Ma’ruf Amin mengatakan, bahwa pengelolaan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) belum tersosialisasi kepada masyarakat dengan baik. Diketahui iuran Tapera menjadi polemik, usai dalam aturan terbaru merinci gaji pegawai swasta akan dipotong sebesar 3%.
Namun pemotongan iuran Taperabanjir penolakandi kalangan masyarakat menengah ke bawah karena dianggap memberatkan. “Saya kira memang ini sebenarnya soalnya belum tersosialisasi dengan baik,” ungkap Wapres usai meresmikan BSI Landmark Aceh, di Banda Aceh, Provinsi Aceh, Kamis (30/5/2024).
Wapres mengutarakan,sebenarnya Tapera merupakan tabungan masyarakat untuk saling membantu dalam penyediaan rumah. “Ada kalau yang belum punya rumah itu ada KPR ya, bangun rumah, ada KBR kalau dia punya tanah dia bisa membangun nanti mendapat pinjaman,” jelasnya.
“Nah kalau yang punya rumah bisa menggunakan KRR namanya ya, kredit renovasi rumah untuk membuat rumah. Jadi sebenarnya bisa nah, yang tidak memerlukan dananya itu adalah merupakan tabungan, tabungan yang bisa nanti pada saatnya dikembalikan diambil kembali. Jadi sebenarnya ini tabungan sebenarnya, Tapera itu ya,” ujar Wapres.
Oleh karena itu, kata Wapres, Tapera ini perlu disosialisasikan dalam rangka bergotong-royong untuk membantu agar masyarakat bisa memiliki rumah. “Jadi, oleh karena itu kalau ini juga disosialisasi sebenarnya saya kira itu dalam rangka kita bergotong-royong di dalam bahasa agamanya namanya ta’awun saling membantu dalam rangka kita saling membantu,” lanjutnya.
“Memang kalau dijelaskan bagaimana bahwa mereka yang memerlukan rumah atau yang punya tanah bisa membuat mereka bisa dengan mudah untuk mengakses. Dan bagi mereka yang tidak memerlukan itu bahwa dana mereka itu aman dan nanti dikembalikan dengan hasil imbalnya, imbal hasilnya,” papar Wapres.
“Kalau itu semua aman, Saya kira tidak akan menjadi masalah, tapi sekarang ini belum belum terkomunikasi dengan baik. Karena itu saya harapkan para penyelenggara supaya melakukan komunikasi, sosialisasi dan edukasi masyarakat sehingga bisa dipahami dengan baik,” pungkasnya.(rah)