Mahkota Cendrawasih Dibakar, Sulaeman L Hamzah Minta Jangan Terulang Lagi

Mahkota Cendrawasih Dibakar, Sulaeman L Hamzah Minta Jangan Terulang Lagi

DENPASAR (Kastanews.com): Anggota Komisi IV DPR RI dari Dapil Papua Selatan, Sulaemen L Hamzah, mempertanyakan langkah Kementerian Kehutanan (Kemenhut) yang memusnahkan mahkota cendrawasih, di Jayapura beberapa waktu lalu.

“Mahkota cenderawasih memiliki makna penting. Salah satunya, selama ini kerap digunakan sebagai mahkota bagi pejabat yang datang,” ujar Sulaeman di hadapan Menhut Raja Juli, di Denpasar, Bali, Senin (27/10/2025).

Pembakaran mahkota cendrawasih yang disita tersebut menuai protes dari masyarakat Papua. Reaksi keras masyarakat pertama kali terjadi di Boven Digoel, Papua Selatan.

Kemudian, reaksi keras juga muncul di beberapa kabupaten lain, bahkan saat ini masih ada juga demo terkait di Universitas Cenderawasih (Uncen), Jayapura.

“Pak Menteri, saya minta untuk bisa membuat keterangan untuk meredakan reaksi masyarakat,” kata Sulaeman.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni meminta maaf kepada seluruh masyarakat Papua ihwal pembakaran cenderawasih opset dan mahkota cenderawasih yang dilakukan Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua.

Ia mengatakan, pihaknya akan mengumpulkan seluruh BKSDA agar kejadian serupa tidak terulang.

Raja Juli mengatakan, sejatinya pemusnahan barang bukti berupa opset dan mahkota cenderawasih merupakan proses penegakan hukum terhadap perdagangan satwa liar dilindungi.

“Atas nama Kementerian Kehutanan, saya mohon maaf agar apa yang terjadi ini menjadi catatan dan saya rencana hari ini akan mengumpulkan secara zoom (daring) seluruh BKSDA untuk menginventarisasi lagi apa yang di masyarakat itu dianggap tabu atau sakral sehingga ketika ada penegakan hukum tidak melanggar hal semacam ini,” kata Raja. (Trm/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *