PADANG (KASTANEWS.COM)- Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Lisda Hendrajoni, menyampaikan duka mendalam atas peristiwa erupsi Gunung Marapi yang terjadi pada Minggu 3 Desember 2023. Setidaknya 23 orang dinyatakan meninggal dunia dan 12 orang dirawat di berbagai rumah sakit di Sumatra Barat.
“Secara pribadi saya menyampaikan rasa duka yang mendalam atas peristiwa tersebut. Kepada seluruh keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan ketabahan, dan yang masih dalam pengobatan medis semoga lekas pulih. Ini adalah duka kita bersama, duka masyarakat Sumatra Barat dan bangsa Indonesia,” ungkap Lisda dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/12).
Legislator dari Dapil Sumatra Barat I (Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Sijunjung, Tanah Datar, Kepulauan Mentawai, Dharmasraya, Solok Selatan, Kota Padang, Kota Solok, Kota Sawahlunto, dan Kota Padang Panjang) itu juga mengapresiasi tim evakuasi yang merupakan gabungan dari Basarnas, TNI dan Polri serta masyarakat, yang berhasil mengevakuasi 75 pendaki di tengah erupsi Marapi.
“Terima kasih atas pengorbanan dan kesigapan tim evakuasi yang berjibaku menurunkan para pendaki. Baik yang selamat atau pun meninggal dunia, meskipun di tengah bahaya ancaman erupsi yang bisa terjadi kapan pun. Kami sangat mengapresiasi kesigapan tim evakuasi sehingga hanya dalam kurun waktu tiga hari seluruh pendaki (75 orang) dapat dievakuasi,” ujar Lisda.
Anggota Komisi X DPR RI itu juga menuturkan, pascaperistiwa erupsi dikabarkan masih terdapat abu vulkanik yang menyebar di sejumlah wilayah di Sumatra Barat, seperti Agam, Tanah Datar, dan Padang Panjang yang mengganggu pernapasan. Sejumlah wilayah juga terancam banjir lahar dingin yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi, terutama saat hujan deras melanda kawasan sekitar gunung.
“Kami menghimbau kepada masyarakat yang berada pada kawasan terdampak abu vulkanik agar mengurangi aktivitas di luar rumah dan mengenakan masker saat berada di luar rumah. Juga pada daerah-daerah yang berada di aliran sungai di sekitar Marapi agar tetap waspada akan potensi terjadinya banjir lahar dingin,” imbau Lisda.
Pada Jumat (8/12) ia menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar. Bantuan tersebut berupa bahan kebutuhan masyakarat seperti air minum, masker, dan perlengkapan rumah tangga.
“Insyaallah hari ini bantuan tersebut langsung sampai ke lokasi, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang terdampak. Kita bersama memanjatkan doa bagi para korban serta memohon agar bencana di Minangkabau dapat segera berlalu,” pungkasnya.
Berdasarkan pemutakhiran data dari Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Rabu (6/12), jumlah korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi berjumlah 23 orang. Selain itu, sebanyak 12 orang mengalami luka-luka, dan 40 lainnya sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. Total pendaki sebanyak 75 orang. Seluruh korban meninggal dunia sudah teridentifikasi. (Bee/*)