PARAPAT (Kastanews.com)- KTT Women 20 (W20) Presidensi Indonesia diselenggarakan di Kawasan Danau Toba, tepatnya di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara (Sumut), Senin-Rabu (18-20/7). Isu prioritas yang dibahas dalam W20 di antaranya diskriminasi, kesetaraan gender, inklusi ekonomi perempuan marjinal dan kesehatan.
“Ini adalah salah satu event rangkaian G20. Kawasan Danau Toba dan Samosir menjadi salah satu tempat kegiatan dari W20. Kita berharap, selain mengenalkan Danau Toba kepada dunia internasional, juga bisa ikut mempromosikan nilai-nilai kesetaraan gender di Tanah Batak,” kata Legislator Partai NasDem, Martin Manurung di sela kegiatan W20, Rabu (20/7).
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu mengatakan, event W20 bisa menjadi ajang promosi Danau Toba ke dunia internasional. Selain itu, kesetaraan gender juga bisa diterima masyarakat Sumatra Utara.
“Saya rasa ini juga bisa menginspirasi orang Batak. Kalau punya anak perempuan harus mendapatkan kesempatan yang sama untuk sekolah, dengan kualitas terbaik seperti anak laki-lakinya. Kalau dia berkesempatan menjadi pemimpin, harus mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki untuk jadi pemimpin,” ujar Martin.
Legisator NasDem dari Dapil Sumatra Utara II (Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Mandailing Natal, Kota Gunungsitoli, Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Nias Selatan, Samosir, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, dan Nias Barat) ini juga optimistis event W20 di Danau Toba akan menaikkan industri ekonomi kreatif, khususnya untuk masyarakat kawasan Danau Toba.
“Salah satu event di W20 ini kan kunjungan ke pengrajin dan UMKM, dimana memang banyak kaum perempuan di Tanah Batak yang masih aktif menenun ulos dan lain sebagainya,” pungkas Martin.(Dis/*)
