JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Kabar terbaru mengenai Britney Spears kembali membuat publik khawatir.
Penyanyi pop dunia itu dikabarkan tengah berada dalam kondisi tidak stabil secara emosional dan tinggal di rumah besar yang berantakan.
Lebih memprihatinkan lagi, kediaman Britney Spears disebut dipenuhi kotoran anjing yang tidak dibersihkan. Situasi tersebut membuat teman dekat serta anggota keluarganya merasa resah terhadap masa depan bintang yang pernah dijuluki Princess of Pop itu.
Sumber terdekat Britney menyebut bahwa pelantun lagu Toxic tersebut sedang mengalami “episode” yang serupa dengan masalah kesehatan mental yang pernah dialaminya di masa lalu.
Meski ia pernah berhasil bangkit dari tekanan besar, kondisi saat ini kembali memunculkan kekhawatiran publik maupun orang-orang terdekatnya.
Dilansir dari Page Six, Rabu (10/9/2025), teman-teman Britney melihat tanda-tanda yang membuat mereka khawatir. Mereka menyebut sang bintang pemenang Grammy itu tidak berada dalam keadaan baik, dan kondisinya dinilai jauh dari stabil.
Walaupun ada yang mengawasi, tidak ada pihak yang melakukan intervensi langsung untuk membantu penyanyi berusia 43 tahun tersebut. “Orang-orang terdekatnya telah melihat hal ini berulang kali, dan meskipun dipantau, mereka tidak akan melakukan intervensi apa pun,” kata sumber tersebut.
Seorang sumber dari pihak keluarga juga menegaskan bahwa Britney tidak dalam kondisi prima. Mereka takut akan masa depannya jika situasi ini dibiarkan tanpa penanganan yang tepat. Kekhawatiran itu semakin besar karena kondisi rumahnya disebut benar-benar tidak layak huni.
“Kita akan melihatnya berjuang melaluinya seperti yang telah dilakukannya selama bertahun-tahun,” jelasnya.
Salah satu hal yang paling disorot adalah keadaan rumah Britney Spears yang dilaporkan berantakan dan kotor. Lantai rumahnya disebut dipenuhi kotoran anjing yang tidak dibersihkan secara rutin.
Sumber lain menyebut bahwa Britney tampak tidak mampu menjalani kehidupan sehari-hari sebagaimana mestinya seorang dewasa.
“Rumahnya berantakan. Dia tidak membersihkan kotoran anjing, tidak ada yang membersihkan rumah setiap hari, dan dia tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya orang dewasa,” ujarnya.
Situasi ini membuat publik semakin prihatin karena memperlihatkan adanya gejala serius terkait kesehatan mental dan gaya hidupnya.
Beberapa pihak bahkan menganggap kondisi tersebut menjadi tanda bahwa Britney membutuhkan pendampingan lebih lanjut agar tidak semakin terpuruk.
Kekhawatiran publik semakin memuncak setelah Britney mengunggah sejumlah video aneh di akun media sosialnya bulan lalu. Dalam video tersebut, ia terlihat menari di rumahnya yang berantakan di kawasan Thousand Oaks, California, dengan kotoran anjing yang terlihat jelas di lantai.
Selain menari, Britney juga mengunggah klip dirinya menyanyikan lagu Rihanna berjudul Unfaithful serta Kiss milik Prince.
Penampilannya pun menuai sorotan karena ia tampil dengan busana berupa crop top polkadot, celana pendek low-rise, dan sepatu bot setinggi lutut, sambil berbicara dengan aksen Inggris yang tidak biasa.
Meskipun kolom komentar di akun Instagram Britney telah dinonaktifkan, penggemar tetap menyuarakan keprihatinan mereka melalui platform X. Banyak yang mengungkapkan rasa sedih sekaligus cemas terhadap keadaan sang bintang, termasuk keselamatan hewan peliharaannya.
“Ya Tuhan, apa yang terjadi pada Britney yang malang, apakah ini harga dari ketenaran?” cuitan tersebut mewakili kegelisahan para penggemar yang sudah lama mengikuti perjalanan hidup penyanyi Baby One More Time itu.
Lepas dari Konservatori, Hidup Britney Kembali Disorot Sejak berhasil melepaskan diri dari konservatori hukum pada November 2021 setelah 13 tahun berada di bawah pengawasan, Britney Spears sering menunjukkan sisi personalnya lewat unggahan media sosial.
Namun, tidak jarang unggahan tersebut menuai kritik dan kekhawatiran, mulai dari foto telanjang bulat hingga video menari sambil membawa pisau tajam. Kebebasan yang diperoleh Britney memang sempat disambut positif oleh para penggemarnya.
Akan tetapi, kondisi yang kini ia tunjukkan kembali mengingatkan publik bahwa masalah kesehatan mental dan kestabilan hidupnya masih menjadi tantangan besar yang belum sepenuhnya selesai.(rah)
