JAKARTA (Kastanews.com): Komunitas Layang-Layang NasDem terus merambah ke berbagai wilayah di tanah air. Di Hari Layang-Layang Internasional yang jatuh pada hari ini, Sabtu (14/1), mari kita sedikit mengenal kiprah dan ragam kegiatan dari komunitas yang tak mengenal usia serta latar belakang sosial itu.
“Hari ini Hari Layang-Layang Internasional. Saya selaku pembina Komunitas Layang-Layang NasDem mengucapkan selamat Hari Layang-Layang Internasional dimana komunitas layang-layang ini adalah satu komunitas yang segala usia dari anak-anak yang masih usia sangat kecil, remaja, dewasa bahkan sampai orang tua,” kata H. Ayel Zaki, Sabtu (14/1).
Ayep melanjutkan Komunitas Layang-Layang NasDem hadir untuk menjadi wadah bagi para pecinta seni layang-layang. Selain itu juga sebagai wadah pemersatu bangsa dimana layang-layang begitu digemari semua kalangan.
“Jadi komunitas layang-layang ini juga salah satu budaya kearifan lokal bangsa Indonesia hampir di seluruh wilayah Indonesia mengenal layang-layang,” tambah dia.
Masih kata Ayep, komunitas layang-layang NasDem juga terus merawat simpul-simpul dengan komunitas layang-layang di berbagai wilayah mulai dari Jabodetabek, Jawa Barat hingga daerah lainnya.
“Setiap daerah ini berbeda-beda ada yang layang-layang hias tapi ada juga layang-layang adu ketangkasan,” tambah dia.
Ayep pun sangat gembira dengan hadirnya komunitas yang digemari berbagai kalangan itu dapat semakin mempercantik indahnya langit Indonesia.
Hampir di setiap kegiatan besar NasDem selalu diwarnai pemandangan Layang-Layang NasDem dan belum lama ini Komunitas Layang-Layang NasDem juga menggelar adu ketangkasan para pecinta layang-layang di kampus Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Jakarta Selatan.
Dihubungi terpisah, salah satu pendiri dan pengurus Komunitas Layang-Layang NasDem, Roni Uron menambahkan NasDem memiliki kegiatan rutin dalam menjaga salah satu budaya layang-layang yang diterbangkan di berbagai wilayah, baik di kota, di desa, di sawah, di gunung maupun di sisi pantai.
“Layang-layang ini salah satu mainan yang digemari oleh berbagai kalangan baik dari kalangan atas, menengah, hingga bawah baik di kota di daerah dan di kampung-kampung tidak mengenal usia maupun batas sosial,” tambah dia.
Dia menekankan bahwa layang-layang perlu dijaga atas kelestariannya karena salah satu budaya yang tidak mengenal bosan dan tidak terpengaruh oleh moncernya teknologi.
“Dan itu sudah kita jalani kurang lebih empat tahun. Kebetulan NasDem salah satu partai yang bisa mendukung kegiatan seni budaya layang-layang yang ada di daerah khususnya maupun di perkotaan,” kata dia.
NasDem lanjut dia sudah berkeliling mulai dari Bali, Jawa Timur, Jawa Barat bahkan hampir seluruh Indonesia oleh karena itu pihaknya tak akan bosan karena menjalaninya dengan sepenuh hati nurani dan naluri serta anugerah dari Tuhan Yang Mahaesa atas alam Indonesia yang begitu luar biasa.
“Mudah-mudahan dengan layang-layang ini mampu memberikan inspirasi terhadap kaum muda terutama anak-anak dimana teknologi begitu cepat perkembangannya,” kata dia.
Selain itu lanjut dia NasDem akan senantiasa memberikan support atas kelangsungan kegiatan-kegiatan layang-layang dalam rangka semangat menjaga salah satu seni budaya yang berkembang di tengah sendi kehidupan masyarakat.
“Mudah-mudahan dapat memberikan inspirasi bahwa layang-layang bukan hanya sekadar mainan tetapi mengandung arti falsafah kejujuran kesabaran atau ketidak pura-pura an yang bisa memberikan kebahagiaan kepada orang siapapun tidak mengenal usia status sosial maupun etnis,” tutup dia. (wayram/nd/*)