JAKARTA (Kastanews.com) – DPD Partai Demokrat Provinsi Banten menanggapi keputusan sepihak yang menduetkan Anies Basweda n dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan Bacapres dan Bacawapres pada Pilpres 2024.
Ketua DPD Partai Demokrat Banten, Iti Octavia Jayabaya mengatakan Partai Nasdem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah melakukan kerja sama politik pada Selasa 29 Agustus 2023 malam.
Hasil dari kerja sama politik itu memutuskan bahwa yang akan mendampingi Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden adalah Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau yang biasa disapa Cak Imin. “Keputusan ini sepihak, tidak diketahui oleh Demokrat dan PKS yang merupakan partai koalisi perubahan untuk persatuan,” ujar Iti dalam keterangan tertulis, Jumat (01/09/23).
Iti mengaku kecewa pada keputusan sepihak tersebut. Sebab kata dia, sebelumnya partai koalisi sudah menyepakati bahwa yang menjadi calon wakil dari Anies Baswedan adalah Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Selain itu, Anies Baswedan juga telah berkirim surat dalam bentuk tulisan tangan pada AHY pada 25 Agustus 2023.
Dalam surat tersebut Anies meminta agar AHY mau mendampinginya sebagai cawapres. “Tentu keputusan sepihak ini sangat mengecewakan bagi kami. Karena kami telah berjuang membesarkan nama Anies di Banten tapi tiba-tiba Ketum PKB yang dijadikan Cawapres,” jelasnya.
Kekecewaan itu diungkapkan Iti, karena merasa dikhianati oleh Anies Baswedan. Meski demikian, Iti mengaku tetap fatsun pada keputusan Partai Demokrat ke depan. “Saya belum tahu keputusan DPP Demokrat ke depan seperti apa, namun kami pastikan akan tetap fatsun pada perintah partai,” katanya.
Iti juga telah memerintahkan pada kader Demokrat di Banten agar segera menurunkan baliho Anies Baswedan yang telah disebar ke pelosok-pelosok daerah. “Selain itu kader dan simpatisan harus mencopot pamflet Anies Baswedan di Baliho juga media sosial,” pungkasnya.(rah)