KASTANEWS.COM, Ruteng: : Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Julie Sutrisno Laiskodat mengajak para petani untuk melihat bahwa kedelai merupakan produk pertanian yang cukup menjanjikan. Potensi kedelai di Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat baik jika dibandingkan dengan wilayah lain. Julie mengajak seluruh pihak mendukung para petani kedelai.
Legislator NasDem itu menilai kebutuhan kedelai di Indonesia sangatlah besar, bukan hanya sebagai bahan baku tahu tempe. Dia mendorong agar para petani kedelai dapat meningkatkan produktivitasnya dari sisi hasil dan kualitas panen.
“Bahkan, kini hasil kedelai mulai meningkat, dari biasanya hanya menghasilkan satu ton untuk satu hektare, kini mencapai 1,7 ton per hektare,” kata Julie dalam keterangannya, Minggu (21/8).
Sehari sebelumnya pada Sabtu (20/8), Julie menghadiri panen kedelai di Kajong, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai, NTT. Kelompok tani kedelai di daerah tersebut sukses pada hasil panen Agustus 2022.
Kedelai di areal 100 hektare lahan petani mendapatkan manfaat harga yang dibeli langsung oleh Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) yang didirikan anggota Bidang Pertanian, Peternakan, dan Kemandirian Desa DPP Partai NasDem, H Ayep Zaki sebagai off taker dengan harga yang lebih bagus hingga naik 100% dari harga biasanya.
Menurut Julie begitu banyak keuntungan yang didapatkan petani kedelai setelah bekerja sama dengan FKDB. Sebab, mereka tidak hanya membeli melainkan juga melakukan pendampingan.
Dalam kerja sama itu, Legislator NasDem dari Dapil NTT I (Alor, Lembata, Flores Timur, Sikka, Ende, Ngada, Manggarai, Manggarai Timur, Manggarai Barat, dan Nagekeo) itu juga mengajak FKDB sebagai off taker untuk menjemput langsung hasil kedelai ke para petani. Sehingga harga Rp.8.500 per kilogram merupakan harga yang diterima utuh para petani tanpa biaya transportasi ke kota.
Sebelumnya Julie juga melakukan kunjungan ke berbagai tempat untuk mengetahui apakah tanah di Indonesia cocok membudidaya kedelai termasuk di tiga wilayah Manggarai. Dia kemudian mengetahui bahwa sudah sejak dulu nenek moyang di Manggarai rajin tanam kedelai.
Namun harga kedelai lokal yang murah mengetuk hatinya sebagai anggota DPR RI dengan mencari jalan keluar dan kepastian serta peningkatan harga melalui adanya off taker. Terbukti dari harga kedelai yang biasanya Rp.3.000-Rp.4.500 per kg, kini menjadi Rp.8.500-Rp.9.000 per kg. Bahkan untuk harga benih mencapai Rp.15.000 per kg sukses membuat para petani tersenyum.
Koordinator Usaha Bidang Berbasis Kedelai PT. Doa Bangsa Agrobisnis binaan FKDB, Erick Teguh Herwinda mengatakan kualitas kedelai di Manggarai sangat baik.
Untuk itu sebagai off taker perdana mereka membeli 23 ton dari petani dan dibawa ke Jawa sebagai kedelai konsumsi. Dia berharap kerja sama tersebut dapat terus tumbuh dan berkembang.
“Jadi kami memang hadir untuk bisa memastikan kepada para petani bahwa kita menjamin pasar, menjamin harga. Sehingga petani ada semangat untuk menanam kedelai sebagaimana apa yang di programkan oleh pihak kementerian,” kata Erick.(rls/*)