Jokowi: May Day Momentum untuk Perluas Kesempatan Kerja dan Kesejahteraan

Jokowi: May Day Momentum untuk Perluas Kesempatan Kerja dan Kesejahteraan

JAKARTA (Kastanews.com)- Hari Buruh Internasional atau May Day diperingati serentak pada hari ini, Senin 1 Mei 2023. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, May Day kali ini menjadi momentum untuk memperluas kesempatan kerja, meningkatkan kesejahteraan buruh/pekerja, melindungi hak buruh/pekerja, serta meningkatkan produktivitas dan daya saing nasional.

Selain itu, lanjut Joko Widodo, peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) terutama melalui pengembangan pendidikan vokasional, salah satunya melalui program prakerja dan pelatihan di Balai Latihan Kerja(BLK) yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan industri.

“Untuk itu, pemerintah berusaha mengundang investasi dalam dan luar negeri untuk menambah kesempatan kerja, mengurangi pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan buruh dan tenaga kerja,” kata Jokowi saat saat menghadiri Peringatan Hari Buruh Internasional Tahun 2023, di PT Panasonic Manufacturing Indonesia (PMI), Jakarta.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy menjelaskan, dalam mengakselerasi investasi di tengah ketidakpastian ekonomi dunia dan untuk menampung masyarakat yang menganggur, pemerintah akan melakukan hilirisasi sumber daya alam baik sektor pertambangan, kehutanan dan kelautan.

“Hilirisasi dalam industrialisasi menjadi kunci utama sehingga kedepan nilai komoditas secara perlahan-lahan akan meningkat yang secara otomatis berdampak kepada nilai tambah kinerja perekonomian,” ucapnya.

Muhadjir juga menekankan, para pelaku usaha baik pekerja, pengusaha dan pemerintah, harus mempunyai pemikiran pandangan jangka panjang bagi keberlanjutan usaha yang bertujuan mensejahterakan masyarakat.

Sedangkan Menteri Ketenagakerjaan atau Menaker Ida Fauziyah menambahkan, tantangan dunia ketenagakerjaan di era industri 4.0 semakin berat, telah membuka peluang terciptanya profesi baru, sementara banyak profesi lama yang mulai tergerus.

Untuk menjawab tantangan tersebut tutur Menaker, dibutuhkan kekompakan serta soliditas antara organisasi pekerja, organisasi pengusaha dan pemerintah. “Saya menyakini lewat kekompakan dan soliditas ini tantangan-tantangan di bidang ketenagakerjaan bisa kita lalui bersama,” kata Menaker Ida.(rah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *