JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Jennie BLACKPINK kembali mencuri perhatian dunia mode lewat penampilannya yang memukau di ajang prestisius Met Gala 2025 yang digelar di New York, Amerika Serikat, pada Selasa (6/5/2025) atau Senin, 5 Mei 2025 waktu setempat.
Dalam perhelatan Met Gala 2025 yang dikenal sebagai panggung tertinggi fesyen dunia ini, Jennie BLACKPINK tampil memesona dengan gaya klasik modern. Ia mengenakan dress tuxedo berwarna hitam yang dirancang oleh rumah mode ternama, Chanel.
Gaya Jennie kali ini membawa sentuhan berbeda dibandingkan penampilannya di Met Gala tahun sebelumnya. Ia memilih gaun tuxedo dengan detail mutiara yang elegan, dipadukan dengan topi boater hitam-putih yang ikonik, menciptakan tampilan yang bold sekaligus feminin.
Penampilan pelantun Like Jennie ini langsung menjadi sorotan kamera dan menuai pujian dari berbagai media internasional maupun para pecinta fesyen di media sosial.
Jennie mengungkapkan bahwa penampilannya tahun ini terinspirasi dari koleksi runway Coco Chanel era 1920-an dan 1930-an, yang dikenal dengan siluet maskulin-feminin dan permainan garis tegas yang elegan.
“Semuanya terinspirasi oleh runway Coco Chanel tahun 20-an dan 30-an. Saya merasa sangat cocok dengan topi dan semuanya!” ungkapnya dilansir dari Billboard, Selasa (6/5/2025).
Ini merupakan penampilan kedua kalinya idol K-Pop 29 tahun hadir di Met Gala dengan balutan Chanel. Ia memulai debut Met Galanya pada tahun 2023 dengan mengenakan gaun bustier putih vintage dari koleksi Chanel tahun 1990, yang kala itu juga menuai pujian luas karena membawa nuansa klasik yang memancarkan aura bintang K-pop tersebut.
Kemunculan Jennie di Met Gala 2025 juga menjadi bagian dari gelombang kehadiran artis Korea Selatan yang makin mengukuhkan pengaruhnya di panggung internasional.
Selain Jennie, anggota BLACKPINK lainnya, yakni Lisa dan Rose, turut melenggang di karpet merah. Sementara dari grup K-Pop lainnya, SEVENTEEN juga ikut hadir, menunjukkan betapa besar pengaruh K-wave dalam dunia mode global.
Acara Met Gala tahun ini mengusung tema Superfine: Tailoring Black Style, sebuah penghormatan terhadap warisan mode diaspora kulit hitam, terinspirasi oleh buku Slaves to Fashion: Black Dandyism and the Styling of Black Diasporic Identity karya Monica L. Miller yang terbit tahun 2009.
Tema ini mendorong para tamu undangan untuk menghadirkan interpretasi gaya klasik dengan pendekatan tailoring dan dandyism yang kuat namun penuh makna. Melalui penampilannya yang berani, berkelas, dan tetap setia pada citra Chanel, Jennie sekali lagi menunjukkan kapasitasnya sebagai ikon fesyen global.
Ia tidak hanya mewakili gelombang K-pop yang mendunia, tetapi juga menjadi simbol keberanian dan kecanggihan generasi muda dalam mengekspresikan identitas melalui fesyen.(rah)
