TARAKAN (Kastanews.com): Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) periode 2015-2020, yang juga Caleg DPR RI Dapil Kaltara nomor urut 2 dari Partai NasDem, Irianto Lambrie menyapa warga Kerukunan Bubuhan Banjar Kota Tarakan, di Pondok Lesehan, Selasa (9/1).
“230 (peserta) lebih tadi yang hadir kalau menurut absen. Tadinya kita mengira seratusan orang. Ada juga dari teman-teman lain, ini lintas suku. Ini acara spontan tidak direncanakan betul. Alhamdulillah tidak hanya orang Banjar, ada Jawa, Buton, Sulawesi,” ujar Irianto.
Irianto melanjutkan, agenda tersebut dilakukan untuk bisa menyapa dan makan bersama warga bubuhan Banjar yang selama ini cukup mengenal dirinya saat menjabat Gubernur Kaltara. Pada kesempatan itu juga Irianto menekankan pentingnya menjaga silaturahmi dan kerukunan sebagai sesama anak bangsa.
“Menyampikan tentang kerukunan lalu bagaimana kita melaksanakan ajaran-ajaran agama kita. Apa yang disampaikan Rasulullah untuk membentuk karakter yang baik dan pribadi yang kuat,” ucapnya.
Pada pertemuan yang turut dihadiri sejumlah tokoh masyarakat etnis Banjar Tarakan serta pimpinan organ relawan Anies-Muhaimin itu Irianto juga mengingatkan agar masyarakat dapat bersukacita dalam mengisi pesta demokrasi dan senantiasa saling menjaga silaturahmi meski berbeda pilihan.
Irianto juga mengajak warga untuk bisa memilih pemimpin berdasarkan hati nurani dan akal sehat.
“Tidak (memaksa) harus milih saya. Saya fokus bagaimana pendidikan politiknya. Memilih itu tidak hanya sekadar perasaan tapi kita menggunakan akal pikiran yang sehat. Soal kalah menang urusan nanti, yang penting kita bertanggung jawab bahwa yang kita pilih itu adalah yang terbaik,” tutur dia.
Lebih jauh Irianto juga mengajak masyarakat agar dapat memilih calon presiden dan wakil presiden berdasarkan rekam jejak dan kualitas pribadinya sehingga harapannya pada akan terpilih Presiden dan Wakil Presiden yang sudah teruji kemampuan, karakter, hingga rekam jejaknya.
Selain itu, pada Pileg 14 Februari mendatang dia juga berharap akan terpilih wakil-wakil rakyat yajg tidak hanya jujur tapi juga berkualitas dan berpengetahuan luas serta juga mampu membangun kebersamaan, kerukunan di masyarakat.
“Setelah selesai Pileg dan Pilkada kan kita tetap jadi satu bangsa. Tidak perlu ada dendam politik. Itu pelajaran berharga dari para pendahulu kita meskipun berbeda pandangan masih bisa bersahabat baik dalam peran mereka masing-masing,” kata dia. (wayram/*).