JAKARTA, jeluka.id: Surat keputusan bersama (SKB) yang ditandatangani Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri menetapkan hari libur nasional dan cuti bersama pada 2018 sebanyak 21 hari. Hari libur ini terdiri atas 16 hari untuk libur nasional dan lima hari untuk cuti bersama.
Hal itu tertulis pada SKB dalam rangka efisiensi dan efektivitas hari kerja serta memberi pedoman bagi instansi pemerintah dan swasta dalam melaksanakan hari libur nasional dan cuti bersama 2018.
Surat keputusan bersama tersebut juga mengatur unit kerja yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat baik di tingkat pusat ataupun daerah seperti rumah sakit, pemadam kebakaran, keamanan dan ketertiban, perbankan, dan perhubungan.
Hal itu dimaksudkan agar penyelenggara pelayanan publik tetap beroperasi melayani masyarakat, meskipun hari libur nasional.
Berikut rincian hari libur nasional 2018:
– 1 Januari, Tahun Baru 2018 Masehi
– 16 Februari, Tahun Baru Imlek 2569 Kongzili
– 17 Maret, Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940
– 30 Maret, Wafat Isa Al Masih
– 14 April, Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
– 1 Mei, Hari Buruh Internasional
– 10 Mei, Kenaikan Isa Al Masih
– 29 Mei, Hari Raya Waisak 2562
– 1 Juni, Hari Lahir Pancasila
– 15 dan 16 Juni, Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah
– 17 Agustus, Hari Kemerdekaan Republik Indonesia
– 22 Agustus, Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriyah
– 11 September, Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah
– 20 November, Maulid Nabi Muhammad SAW
– 25 Desember, Hari Raya Natal
Cuti Bersama:
– 13, 14, 18, dan 19 Juni, Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah
– 24 Desember, Hari Raya Natal.(jlk)