JAKARTA (Kastanews.com): Anggota Komisi X DPR Fraksi Partai NasDem, Mohamad Haerul Amri merasa bangga dan senang atas ditetapkannya bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi Konferensi Umum Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization – UNESCO).
“Saya merasa bangga menjadi Warga Negara Indonesia. Pengakuan ini merupakan kado yang indah bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Haerul Amri dalam keterangannya, Rabu (22/11).
Bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa ke-10 yang diakui sebagai bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO. Hal ini ditandai dengan diadopsinya Resolusi 42 C/28 secara konsensus dalam sesi Pleno Konferensi Umum ke-42 UNESCO di Markas Besar UNESCO, Paris, Prancis.
Selain bahasa Indonesia, bahasa resmi Konferensi Umum UNESCO lainnya adalah bahasa Hindi, Italia, dan Portugis, dan bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Prancis, Spanyol, dan Rusia yang merupakan bahasa resmi PBB.
Gus Amri, sapaan akrab Haerul Amri, juga menegaskan, dengan masuknya bahasa Indonesia, berarti bangsa Indonesia mulai diperhitungkan sebagai bangsa yang besar dan mempunyai kekuatan di dunia dalam hal ilmu pendidikan dan kebudayaan.
“Dengan kata lain, bahasa Indonesia sudah menjadi bahasa Internasional,” katanya.
Sekjen Garda Pemuda NasDem berharap agar pengakuan dari dunia Internasional ini dijadikan momentum untuk meningkatkan pengembangan dan kemajuan Bahasa Indonesia kedepannya.
“Bukan itu saja, keberhasilan ini juga akan meningkatkan peran serta Indonesia dalam berbagai forum internasional. Indonesia akan semakin diperhitungkan dalam kancah global,” tegas legislator NasDem dari Dapil Jawa Timur II (Probolinggo-Pasuruan) ini.
Yang tidak kalah penting, imbuh Gus Amri, pengakuan UNESCO ini semakin memperkokoh nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang selama ini dipraktikan oleh para pendiri bangsa.
“Kita juga berharap semakin mempererat nilai kekeluargaan dan semangat goyong royong,” harap Gus Amri.
Wakil Ketua Umum GP Ansor ini juga berharap agar pengakuan dari UNESCO ini diperkuat dengan menyukseskan pelaksanaan pileg dan pilpres 2024.
“Jangan sampai terjadi kericuhan dan kerusuhan dalam perayaan demokrasi. Sebab, jika terjadi kerusuhan akan mencoreng prestasi yang sudah diraih,” pungkasnya.(rls/*)