SURABAYA (KASTANEWS.COM)-Anggota MPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Mohammad Haerul Amri, menjadi salah satu pembicara dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘Penguatan Sistem Demokrasi Indonesia’, di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/3). FGD itu bertujuan menggali masukan dan rekomendasi terkait sistem demokrasi di Indonesia.
Gus Aam sapaan Haerul Amri menjelaskan kegiatan tersebut dimaksudkan untuk menggali ide dan gagasan terkait penguatan sistem demokrasi di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar NKRI Tahun 1945.
Legislator NasDem dari Dapil Jawa Timur II (Pasuruan-Probolinggo) itu berharap dari diskusi tersebut lahir masukan-masukan dan rekomendasi untuk memperkuat pelaksanaan sistem demokrasi di Indonesia.
“Ada lima rekomendasi yang diharapkan. Pertama, rekomendasi perbaikan terhadap sistem demokrasi yang diatur dalam UUD NKRI Tahun 1945 agar sesuai dengan sistem demokrasi Pancasila,” ujarnya.
Kedua, lanjut Aam, rekomendasi pelaksanaan sistem demokrasi di Indonesia yang sesuai dengan amanat UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Selanjutnya, rekomendasi untuk perbaikan sistem pemilihan umum (pemilu). “Keempat adalah rekomendasi mengenai jaminan dan perlindungan HAM dan kebebasan menyalurkan aspirasi, serta mekanisme pelibatan partisipasi rakyat dalam pelaksanaan demokrasi dan penyusunan kebijakan publik,” jelas Aam.
Sedangkan rekomendasi terakhir adalah mengenai mekanisme dan instrumen yang diperlukan untuk mewujudkan penguatan sistem demokrasi berdasarkan ideologi Pancasila.
FGD yang diselenggarakan Kelompok 1 Badan Pengkajian MPR RI itu diikuti sejumlah pakar dari berbagai universitas. Sebagai narasumber hadir Rektor Universitas Sunan Bonang Tuban, Sulistyani; akademisi Universitas Airlangga, Aribowo. Hadir pula akademisi Universitas Surabaya, Heru Susanto, Hesti Armiwulan, dan Yoan Nursari Simanjuntak.
Sedangkan anggota MPR RI yang hadir di antaranya Djarot Saiful Hidayat, Mindo Sianipar, Panggah Susanto, Romo Muhammad Syafi’i, Mohammad Haerul Amri, Dedi Wahidi, Mustafa Kamal, Maria Goreti, dan Abdul Hakim. (RO/dis/*)