KRAKSAAN (14 Januari): Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Mohamad Haerul Amri, bersama puluhan mahasiswa, melakukan Ziarah Kebangsaan ke sejumlah makam para tokoh di Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (13/1).
Selain 50 orang mahasiswa penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP), Gus Amri, sapaan Haerul Amri, juga membawa sejumlah calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Kota/Kabupaten Probolinggo dari Partai NasDem.
Ziarah pertama diawali dengan mendatangi makam bupati pertama Probolinggo, Kyai Djojolelono yang berada di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.
Saat ziarah ke makam Kyai Djojolelono, rombongan membaca tahlil kemudian berdoa. Kunjungan diakhiri dengan tabur bunga ke makam orang nomor satu di Kabupaten Probolinggo itu.
Gus Amri mengatakan, ziarah kebangsaan yang dilakukan di awal tahun 2024 ini untuk berdoa dan mengambil hikmah dari perjuangan tokoh besar di Probolinggo menjelang digelarnya pesta demokrasi 2024.
Legislator NasDem dari Dapil Jawa Timur II (Probolinggo – Pasuruan) itu menegaskan, sebagai anak bangsa ia memiliki tanggung jawab untuk berikhtiar lahir batin agar Pemilu 2024 berjalan dengan lancar, damai, tertib, jujur dan adil.
“Jika nantinya kami dan calon-calon legislatif dari Partai NasDem terpilih, atau calon legislatif manapun yang menang, semoga dapat memberikan yang terbaik kepada Indonesia,” ungkap Gus Amri.
Gus Amri yang kembali maju sebagai calon anggota legislatif DPR RI Dapil Jawa Timur II nomor urut lima (5) itu mengutarakan bahwa dalam tradisi Islam, bupati pertama merupakan sentral pemerintahan.
“Kami meyakini bupati ini merupakan Waratsatul Anbiya atau titisan nabi, kota bertawassul semoga hajat dan harapan kami dikabulkan,” imbuhnya.
Bukan hanya di makam Bupati Probolinggo pertama, Ziarah Kebangsaan juga mendatangi Bupati Probolinggo ke-2, ke-3 dan ke-4, yang berada di Makam Bahian belakang Masjid Raudlotul Jannah (Masjid Agung) Kota Probolinggo.
“Kami juga akan Ziarah Kebangsaan ke makam KH Hasan Sepuh di Pesantren Genggong, makam KH Zaini Mun’i di Pondok Pesantren Nurul Jadid, dan terakhir ke makam Pondok Pesantren Salafiah Safiyah Paiton,” pungkasnya. (RO/*)