KARANGASEM, JELUKA.ID (27 September): Getaran gempa vulkanik dan tektonik akibat aktivitas Gunung Agung hampir terasa hampir di seluruh wilayah Bali. Berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), terjadi 416 gempa vulkanik dalam, 288 gempa vulkanik dangkal, dan 35 gempa tektonik lokal selama pukul 00.00 WITA hingga 23.59 WITA pada Selasa 26 September 2017. Gempa terasa dalam radius 12 kilometer dan beberapa wilayah di Bali, termasuk Denpasar.
Kepala PVMBG Kementerian ESDM Kasbani mengatakan, gempa yang terasa masuk dalam skala II-III MMI. Hari ini, gunung setinggi 3142 MDPL itu terpantau cerah berawan, angin bertiup lemah ke arah barat, dengan suhu udara 22-25 derajat celcius. Secara visual, puncak gunung terdeteksi kabut dan asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas tipis setinggi 50-200 meter.
“Pada pukul 00.00-06.00 WITA pada Rabu 27 September 2017, Gunung Agung memproduksi 165 gempa vulkanik dalam, 106 gempa vulkanik dangkal, dan 27 tektonik lokal. Gempa yang terasa hingga pos pantau sebanyak empat kali dengan skala II-III,” kata Kasbani di Desa Rendang, Karangasem, Bali.
Kasbani merekomendasikan agar masyarakat menjauhi zona rawan bencana hingga sejauh 9 kilometer dan zona sektoral sejauh 12 kilometer. Namun, zona tersebut bisa berubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan aktivitas Gunung Agung.
“Zona berbahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi,” tandas Kasbani.(*)