Ganjar-Mahfud Komitmen Bangun 10 Juta Hunian untuk Rakyat Menengah ke Bawah dan Anak Muda

Ganjar-Mahfud Komitmen Bangun 10 Juta Hunian untuk Rakyat Menengah ke Bawah dan Anak Muda

JAKARTA (Kastanews.com) – Dalam upaya mengatasi masalah ketimpangan sosial dan ekonomi, pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memperkenalkan program unggulan “Rumah Kita.”

Dengan visi misi mereka untuk Pilpres 2024, pasangan ini berkomitmen membangun 10 juta hunian untuk rakyat menengah ke bawah dan anak muda. Anggota TPN Ganjar-Mahfud MD , Achmad Baidowi atau Awiek, menjelaskan bahwa program Rumah Kita dirancang untuk mencakup pembangunan hunian baru atau renovasi, seperti rumah sederhana, rusunami, dan rusunawa.

Program unggulan ini juga akan memastikan ketersediaan lahan yang strategis dan terjangkau dari pusat perekonomian serta transportasi umum. “Program Rumah Kita akan difokuskan pada masyarakat yang tidak mampu dan belum memiliki rumah,” kata Awiek kepada wartawan dikutip Selasa (21/11/2023).

Awiek, yang juga merupakan Ketua DPP PPP menyatakan bahwa program unggulan ini akan memberikan fokus khusus pada masyarakat berpenghasilan rendah, pekerja sektor informal, buruh, dan anak muda. Skema pembiayaan yang mudah dan terjangkau akan diterapkan agar tidak memberatkan rakyat dan anggaran negara. “Tentu kita carikan solusi dengan skema yang memudahkan dan tidak membebani masyarakat serta anggaran negara,” ujarnya.

Awiek menegaskan bahwa perhitungan Ganjar dan Mahfud untuk mewujudkan hunian layak tidak akan memberatkan anggaran negara. Mereka juga berkomitmen untuk meratakan pembangunan Rumah Kita di seluruh Indonesia, khususnya di daerah yang belum mendapat perhatian.

Selain program hunian, Ganjar-Mahfud juga mencanangkan program kampung sehat. Awiek menjelaskan bahwa pemerintahannya akan memperbaiki kampung kumuh di desa dan kota dengan menyediakan berbagai fasilitas yang layak.

Program yang menyisir bidang properti kini menjadi isu yang perlu dipertimbangkan dan diseriusi para calon pemimpin. Terlebih, harga properti yang melangit mengancam generasi muda menjadi sosok ‘Millennial Generation Homeless’.

Dilansir dari salah satu media nasional, Kementerian Keuangan menilai gejala ‘Millennial Generation Homeless’ layak mendapat perhatian karena harga rumah yang terus meningkat. Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu, Dedy Syarif Usman, menjelaskan bahwa pasangan muda sulit membeli rumah karena harga yang tinggi.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah menginisiasi program Fasilitas Likuiditas Pembayaran Perumahan (FLPP) sejak 2010. Program ini memberikan fasilitas kredit kepada masyarakat dengan penghasilan di bawah Rp8 juta.

Selama ini, pemerintah telah mengucurkan dana sekitar Rp108,5 triliun untuk mendukung program tersebut, membantu masyarakat kurang mampu dan anak muda yang belum memiliki rumah. Terdapat sekitar 3 juta orang tanpa tempat tinggal di Indonesia, dengan 28.000 di antaranya berada di Jakarta.

Jumlah gelandangan dan pengemis mencapai 77.500 yang tersebar di berbagai kota besar di seluruh Indonesia pada tahun 2019. Pada periode tertentu, seperti bulan Ramadhan atau awal pandemi, angka tersebut cenderung meningkat.

Banyak dari mereka berkeliling, menggantungkan harapannya pada bantuan dari masyarakat. Mayoritas gelandangan tersebut kehilangan tempat tinggal akibat bencana alam.

Apabila komitmen Ganjar-Mahfud dan jajarannya mampu mewujudkan program unggulan ini, maka dapat dipastikan bahwa angka kemiskinan turun selaras dengan penurunan angka ketimpangan.(rah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *