JAKARTA (Kastanews.com)- Perubahan pola pikir tentang pelayanan dan integritas Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemprov Jateng, menjadi warisan tak ternilai dari Ganjar Pranowo selama 10 tahun memimpin Jateng. Selain itu, juga telah banyak capaian dan prestasi yang diraih Jateng selama kepemimpinan Ganjar Pranowo.
Pencapaian dan prestasi selama kepemimpinan Ganjar Pranowo itu, di antaranya penurunan angka kemiskinan hingga satu juta jiwa, penurunan angka kematian ibu dan bayi, pembangunan infrastruktur jalan yang mencapai 90 persen, sampai dengan akses pendidikan bagi siswa dari keluarga tak mampu.
Ganjar Pranowo yang merupakan Bacapres mengatakan, seluruh capaian itu menjadi ringan diraih karena dukungan seluruh unsur masyarakat. Khususnya kepada ASN di lingkungan Pemprov Jateng, yang menyukseskan reformasi birokrasi.
“Mindsetnya mereka mau berubah, mungkin satu dua yang mindsetnya tidak berubah itu yang barangkali menjadi kerikil. Alhamdulillah semua pada akhirnya mereka mau berubah,” katanya.
Besar harapan Ganjar Pranowo, agar integritas yang telah dibangun selama 10 tahun belakang bisa terus dijaga dan dikembangkan. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan yang terbaik. “Perubahan mindset yang kurang lebih dibangun selama 10 tahun jangan sampai hancur, sehingga melayani masyarakat dan tidak korupsi itu tindakan penting untuk sebuah birokrasi,” tegasnya.
Disinggung soal legacy terbaiknya selama dua periode memimpin Jateng, Ganjar tanpa ragu menyebut perubahan mindset birokrasi yang berintegritas. “Merubah mindset. Satu melayani, dua menjaga integritas. Itu dua yang paling penting menurut saya. Kalau soal indeks dengan seluruh politik anggaran itu semua orang boleh berdebat, tapi dua itu menurut saya yang paling terlihat dan terasa,” tandasnya.
Ribuan masyarakat dari seluruh unsur di Jateng, memadati Gelanggang Olah Raga (GOR) Jatidiri, Kota Semarang, Selasa (5/9/2023). Mereka hadir khusus untuk bertemu Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen, yang hari ini purnatugas sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng.
Acara itu dihadiri 7.000 orang berasal dari Forkopimda Jateng, pejabat eselon 2-4, instansi vertikal, kepala sekolah dan guru, direksi BUMD, organisasi wanita, ormas, organisasi usaha, kepala desa, budayawan, difabel, camat hingga nelayan.
Turut mendampingi pula istri Ganjar yakni Siti Atikoh Supriyanti, dan istri Taj Yasin yakni Nawal Nur Arafah. Pada momen perpisahan dan undur diri, keempatnya tak kuasa menahan haru saat menyalami masyarakat.(rah)