JEPARA, 11 September 2021 : Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo akan menguji coba pembukaan objek wisata Karimunjawa secara terbatas di masa pandemi Covid-19.
Kemudian, Ganjar menyebut hal ini dilakukan seiring dengan akan dikembangkannya Bandara Dewandaru yang berlokasi di Kemuan, Kepulauan Karimunjawa.
Keberadaan bandara yang telah beroperasi sejak 2018 lalu, kata Ganjar bisa menjadi jalur alternatif wisata ke Karimunjawa. Namun, sejak pandemi Covid-19, bandara sempat tidak melayani penerbangan karena minimnya wisatawan dan berbagai kebijakan dalam penanganan Covid-19.
“Bandara yang sudah siap, saya usulkan kita membuka uji coba wisata terbatas dengan kategori uji coba. Harapannya kalau perusahaan penerbangan bisa diajak uji coba, maka yang dari Jakarta, Bali dan dari Surabaya bisa datang ke Karimunjawa,” jelas Ganjar saat meninjau Bandara Dewandaru, Jumat (10/9).
Ganjar mengungkapkan, membuka objek wisata harus tetap mengutamakan protokol kesehatan dan menggencarkan program vaksinasi.
“Kita ingin vaksin (di Karimunjawa) bisa seratus persen. Dinkes sepakat termasuk dari Jepara tiga hari vaksin bisa seratus persen (di Karimunjawa). Dengan cara itu ekonomi mulai bergerak lagi dengan prokes ketat,” ungkap Ganjar.
Ganjar mengakui terkendalinya penanganan Covid-19 di Karimunjawa, bahkanterdapat desa yang nol kasus Covid-19.
“Pengendalian Covid-19 di Karimunjawa bagus, bahkan tadi di Desa Parang nol persen. Masyarakatnya bebas, asik itu. Tapi tetap kita ingin seratus persen (vaksinasi),” imbuhnya.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro dalam pemaparannya mengatakan bahwa tahun 2021 Pemprov Jateng telah membebaskan lahan 1,6 hektare untuk pengembangan bandara. Lahan itu rencananya akan dibangun gedung terminal penumpang.
Diketahui, rencana induk Bandara Dewandaru yakni lahan eksisting area bandara 21,87 hektare, lahan eksisting luar bandara 2,36 hektare, total kebutuhan lahan 22,19 hektare.
“Bandara Dewandaru sebenarnya sudah beroporasi tapi karena pandemi jadi penumpangya minim,” pungkasnya. (Rian)