JAKARTA (KASTANEWS.COM)- Sektor ganda putra Indonesia tengah menghadapi tantangan berat di tahun 2025. Hingga pertengahan tahun ini, para pasangan andalan Tanah Air belum mampu meraih satu pun gelar di turnamen BWF World Tour.
Kondisi ini menjadi sorotan utama sang kepala pelatih, Antonius Budi Ariantho, yang bertekad membawa anak didiknya kembali ke puncak kejayaan.
Puasa gelar ganda putra terakhir terjadi pada November 2024, saat Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sukses menjuarai Japan Masters 2024 (level Super 500).
Kini, Antonius berharap tren positif itu bisa kembali di bulan Juli ini, khususnya di dua turnamen besar: Japan Open (15-20 Juli 2025) dan China Open (sepekan setelahnya).
“Persiapannya sih yang ikut Jepang sama China itu dari persiapan teknik, fisik itu cukup baik ya, kondisinya siap tanding,” ungkap Antonius saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung.
Meskipun Japan dan China Open menjadi target terdekat untuk memecah telur gelar, Antonius Budi Ariantho memiliki ambisi yang lebih besar yakni membawa pulang gelar di BWF World Championships (Kejuaraan Dunia) 2025 yang akan digelar pada Agustus.
“Ya memang kalau dari target memang kita kan dari Januari sampai Juni kan belum ada gelar, cuma sampai final dari level 1000, 500, 300,” imbuh Antonius.
Ia berharap, dari serangkaian turnamen ini, skuad ganda putra, termasuk pasangan seperti Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, bisa menemukan kembali performa terbaiknya.
“Ya mudah-mudahan ke depannya mungkin bisa ada dapat gelar lah ya, mungkin dari Jepang atau China atau mungkin juga di Kejuaraan Dunia. Tapi poinnya kan targetnya memang juga di Kejuaraan Dunia, tapi semoga Jepang-China hasilnya juga baik,” sambungnya.
“Ya pasti kejuaraan dunia, tapi ya kita kan tetap berharap kan Jepang, China juga kita harus yang terbaik lah ya, tapi ya mudah-mudahan bisa,” tegasnya.(rah)